KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI 7 days reverse repo rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%, bank akan terdorong menaikkan bunga. Tapi, kenaikan bunga deposito yang tidak diikuti bunga kredit bisa menyebabkan margin bank atau net interest margin (NIM) tertekan. Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasury PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengatakan, otoritas keuangan sudah meminta kepada perbankan agar mau berkorban margin setelah naiknya suku bunga acuan. “Karena kenaikan suku bunga deposito tidak bisa ditahan lagi. Namun kenaikan suku bunga kredit harus dihitung cermat karena dampaknya ke kenaikan NPL (kredit bermasalah). Walau tentu kami berusaha agar margin tetap terjaga sesuai target RKAP,” jelas Iman kepada Kontan.co.id, Jumat (1/6).
Bunga acuan naik, margin bank rawan tertekan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI 7 days reverse repo rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%, bank akan terdorong menaikkan bunga. Tapi, kenaikan bunga deposito yang tidak diikuti bunga kredit bisa menyebabkan margin bank atau net interest margin (NIM) tertekan. Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasury PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengatakan, otoritas keuangan sudah meminta kepada perbankan agar mau berkorban margin setelah naiknya suku bunga acuan. “Karena kenaikan suku bunga deposito tidak bisa ditahan lagi. Namun kenaikan suku bunga kredit harus dihitung cermat karena dampaknya ke kenaikan NPL (kredit bermasalah). Walau tentu kami berusaha agar margin tetap terjaga sesuai target RKAP,” jelas Iman kepada Kontan.co.id, Jumat (1/6).