KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi para pejuang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) , harap sabar. Meski bunga acuan Bank Indonesia (BI) sudah mengalami penurunan, perbankan belum banyak melakukan penyesuaian bunga KPR terlebih untuk bunga floating. Adapun jika melihat Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) bank-bank KBMI 4, untuk segmen KPR atau KPA masih ada di kisaran 9% hingga 12%, berdasarkan situs resmi masing-masing bank. Adapun, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menjadi yang paling kecil dalam hal SBDK segmen KPR. Di mana, per 7 November 2024, SBDK mereka di level 9,13%, dengan margin keuntungan sekitar 1,96%.
Baca Juga: Kebijakan Uang Muka Kredit Kendaraan 0% Berlanjut Hingga Akhir 2025 Sementara itu, ada juga PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyusul dengan SBDK di level 9,45%. Menariknya, margin keuntungan dari segmen KPR milik BCA mencapai 4,65%, dan ini menjadi yang tertinggi dibandingkan bank KBMI 4 lainnya. Selanjutnya, ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang memiliki SBDK untuk segmen KPR per 1 Oktober 2024 ada di level 10%. Dengan besaran tersebut, margin keuntungan yang didapat BRI mencapai 2,85%. Terakhir, ada PT Bank Mandiri Tbk yang memiliki SBDK tertinggi di antara bank KBMI 4 lainnya untuk segmen KPR. Nilainya mencapai 12,5% dengan margin keuntungan sekitar 2,57%.
Baca Juga: Suku Bunga Acuan Turun, Bank Digital Berpeluang Pangkas Bunga Simpanan dan Kredit Direktur Ritel Banking BNI Corina Leyla Karnalies bilang saat ini pihaknya masih melakukan review atas penyesuaian bunga floating pasca pemangkasan suku bunga. Sebab, ia tak menampik pemangkasan suku bunga BI tentu akan mempengaruhi struktur biaya dana. “Tentu juga mempertimbangkan faktor likuiditas di market yang masih cukup ketat dan komponen biaya lainnya, seperti
risk premium, overhead cost,” ujar Corina. Perlu diakui, memang ini tercermin dari margin keuntungan BNI. Di mana, margin mereka yang paling kecil di antara bank KBMI 4 lainnya, ditambah biaya overhead yang tinggi hingga 4%.
Meski demikian, ia menilai permintaan KPR di BNI tetap tercatat tumbuh. Di mana, jumlah nasabah yang mengajukan KPR BNI meningkat lebih dari 6% dibandingkan tahun sebelumnya. “Dan ini mayoritas berasal dari pembelian properti baru di mitra pengembang BNI,” imbuh Corina.
Baca Juga: REI Optimistis Insentif PPN DTP 100% Akan Dongkrak KPR Perbankan Sementara itu, Executive Vice President Consumer Loan BCA, Welly Yandoko bilang penurunan suku bunga beberapa saat lalu tidak serta merta akan langsung mendorong penurunan suku bunga pinjaman di KPR BCA. Sebab, ini melihat perkembangan bunga KPR di BCA.
Editor: Noverius Laoli