Jakarta. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengakui, transmisi dari pelonggaran kebijakan moneter yang berlangsung sejak akhir tahun lalu hingga kini belum juga efektif. Sejak Januari 2016 hingga saat ini, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunganya sebesar 75 basis points (bps) menjadi 6,75%. Otoritas moneter juga telah menurunkan giro wajib minimum (GWM) 150 basis poin menjadi 6,5%. Meski demikian, hingga saat ini penurunan suku bunga deposito baru 7 bps dan penurunan suku bunga kredit baru sekitar 4 bps. "Masih sangat kecil. Jadi belum efektif. Oleh sebab itu, fokus BI ke depan bagaimana transmisi kebijakan moneter makin efektif," kata Juda, Kamis (17/3).
Bunga bank belum ikuti penurunan BI rate
Jakarta. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengakui, transmisi dari pelonggaran kebijakan moneter yang berlangsung sejak akhir tahun lalu hingga kini belum juga efektif. Sejak Januari 2016 hingga saat ini, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunganya sebesar 75 basis points (bps) menjadi 6,75%. Otoritas moneter juga telah menurunkan giro wajib minimum (GWM) 150 basis poin menjadi 6,5%. Meski demikian, hingga saat ini penurunan suku bunga deposito baru 7 bps dan penurunan suku bunga kredit baru sekitar 4 bps. "Masih sangat kecil. Jadi belum efektif. Oleh sebab itu, fokus BI ke depan bagaimana transmisi kebijakan moneter makin efektif," kata Juda, Kamis (17/3).