KONTAN.CO.ID - CIREBON. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tidak lantas melakukan penyesuaian suku bunga penjaminan pasca Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%. Samsu Adi Nugroho, Drektur Group Penanganan Premi Penjaminan LPS mengatakan, kebijakan untuk melakukan penyesuaian LPS rate akan dilakukan setelah melihat perkembangan bunga bank setelah suku bunga acuan BI turun.
Baca Juga: Bunga turun, ini dia bunga deposito bank paling tinggi per 26 Juli "Kebijakan BI juga menjadi masukan juga dalam penentuan bunga LPS rate. Tetapi kami bergerak di belakang, pedomanan kebijakan bunga LPS harus melihat dulu bagaimana kondisi bunga di pasar merespon kebijakan BI," kata Adi dalam acara LPS Media Worshop di Cirebon, Sabtu (27/7). Oleh karena itu, Adi belum bisa mengungkapkan apakah dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) LPS akan terjadi penurunan bunga penjaminan. Namun, jika rata-rata bunga simpanan bank turun maka suku bunga LPS juga akan turun. Hanya saja, lanjutnya, LPS menginginkan rate tersebut tetap di atas rata-rata bunga deposito industri perbankan agar ruang bagi bank mematok suku bunga deposito lebih luas.
Baca Juga: Beban bunga tiga bank besar ini melonjak akibat perebutan likuiditas LPS mencatat rata-rata bunga simpanan khusus atau
special rate perbankan sudah turun dari 2018 yang mencapai 8%. Adapun per Mei, special rate bunga deposito sekitar 7,3%-7,9%. Adapun jadwal RDK LPS yang membahas terkait suku bunga penjaminan biasanya dilakukan pada bulan September. Namun, Adi bilang, jika dampak penurunan suku bunga acuan BI cukup berpengaruh pada perkembangan bunga deposito maka kemungkinan pengumuman penyesuaian LPS Rate bisa saja dimajukan. LPS melihat kondisi likuiditas perbankan ke depan masih cukup longgar. Hal itu tercermin dari data simpanan yang menunjukkan mengalami peningkatan per Juni 2019. "Data simpanan per Juni akan segera dirilis dan menunjukan peningkatan yang menunjukkan bank punya cukup ruang untuk ekspansi. Dan April-Mei sebelumnya juga sudah melandai dibandingkan puncaik tertinggi 2018," kata Adi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat