Bunga BI Tetap 6%, Cek Rekomendasi Saham-Saham Pilihan Analis Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan (BI-Rate) di level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Januari 2024.

Pengamat pasar modal sekaligus Direktur Avere Investama Teguh Hidayat, mengatakan keputusan BI yang telah menahan suku bunga, sudah sesuai dengan perkiraan. 

"Dengan dipertahankannya suku bunga, dapat dipastikan tidak akan naik lebih tinggi lagi pada RDG selanjutnya," kata Teguh kepada Kontan.co.id, Rabu (17/1).


Teguh bilang, jika saja di RDG selanjutnya,  suku bunga BI diturunkan 25 basis poin atau menjadi 5,75%, maka baru akan menjadi sentimen positif bagi bursa.

Namun, dengan keputusan BI terbaru ini, Teguh menilai, masih menjadi sentimen yang netral bagi arah bursa ke depannya.

"Sekarang suku bunga sudah berhenti naik, meskipun juga belum turun lagi, tapi minimal dia sudah berhenti naik. Berarti tekanan terhadap saham-saham seperti properti, otomotif, dan pembiayaan, bisa berkurang," tuturnya.

Baca Juga: IHSG Ditutup Melemah 0,58%, Simak Proyeksi IHSG untuk Kamis (18/1)

Head Of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, pasar lebih merespons sentimen global, yaitu pernyataan Gubernur Federal Reserve Christopher Waller.

"Waller memberikan komen hawkish bahwa The Fed hanya menurunkan suku bunga jika inflasi benar-benar turun. Bahkan konsensus pemangkasan suku bunga di pasar untuk FOMC Maret juga ikut pesimistis," kata Cheril kepada Kontan.co.id, Rabu (17/1).

Sementara, Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan, ke depannya, terdapat potensi penurunan suku bunga BI. Setidaknya, bakal terjadi di semester I-2024 seiring dengan bank sentral AS yang sudah cenderung lebih dovish.

"Di lain sisi, inflasi Indonesia per Desember 2023 sudah terkendali dengan masuk dalam target BI," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (17/1).

Dengan potensi terjadinya pelonggaran kebijakan moneter di tahun 2024, Oktavianus menilai, bakal menggairahkan ekonomi Indonesia dan sektor yang akan diuntungkan adalah perbankan, properti, konsumer, dan ritel.

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus menimpali, meskipun arah bursa dinilai akan baik-baik saja, namun IHSG ditutup melemah usai pengumuman RDG BI.

"IHSG melemah bukan karena BI menahan suku bunga, tapi karena potensi penurunan tingkat suku bunga masih akan lama," kata Nico kepada Kontan.co.id, Rabu (17/1).

Baca Juga: IHSG Tertekan 0,58% ke 7.200, Top Losers di LQ45: TPIA, GOTO dan SRTG, Rabu (17/1)

Nico menyarankan investor mencermati saham di sektor perbankan, seperti BBNI, BMRI, BBRI, BBCA, BBNI. Lalu juga saham AMRT, ICBP, MYOR, dan MAPA. 

Sementara, Oktavianus merekomendasikan buy pada beberapa saham, seperti BBRI dengan target harga Rp 6.300 per saham, BBCA dengan target harga Rp 10.300 per saham, BSDE dengan target harga Rp 1.370 per saham. Lalu, buy saham INDF dengan target harga Rp 7.125 per saham, dan MYOR dengan target harga Rp 2.700 per saham.

Sedangkan, Cheril merekomendasikan buy saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) dengan target harga Rp 400 per saham dan stop loss Rp 380 dan buy pada saham PT Temas Tbk (TMAS) dengan target harga Rp 200 per saham dan stop loss Rp 180.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat