KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekstur bunga yang sudah kering dan lusuh acapkali membuat keindahan bunga menjadi luntur dan menjadi sampah. Tapi, dengan kreativitas, bunga yang sudah kering justru bisa menjadi bahan baku buklet bunga kering hingga ragam aksesori dari bunga kering. Aktivitas inilah yang digeluti oleh Kartika Puspasari Kusnadi, pemilik Magnolia Dried Flower dan Nikita Nathani, pemilik Pretty Preserves. Kedua perempuan ini sama-sama bergelut di bisnis bunga kering. Meski sama-sama terjun di bisnis serupa, tapi kedua wanita ini punya cara yang beda untuk membuat bunga segar menjadi kering. Contohnya Kartika, ia menggunakan metode pengeringan dengan mesin pengering. Tujuannya adalah supaya proses pengeringan bunga menjadi lebih cepat dari cara konvensional dan tekstur warna tidak terlalu tergerus. Ia juga memakai cara konvensional dengan memanfaatkan udara dan silika. "Jadi mixed keduanya," kata Kartika kepada KONTAN.
Bunga bisa layu, bisnis bunga kering tetap segar (bagian 2)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekstur bunga yang sudah kering dan lusuh acapkali membuat keindahan bunga menjadi luntur dan menjadi sampah. Tapi, dengan kreativitas, bunga yang sudah kering justru bisa menjadi bahan baku buklet bunga kering hingga ragam aksesori dari bunga kering. Aktivitas inilah yang digeluti oleh Kartika Puspasari Kusnadi, pemilik Magnolia Dried Flower dan Nikita Nathani, pemilik Pretty Preserves. Kedua perempuan ini sama-sama bergelut di bisnis bunga kering. Meski sama-sama terjun di bisnis serupa, tapi kedua wanita ini punya cara yang beda untuk membuat bunga segar menjadi kering. Contohnya Kartika, ia menggunakan metode pengeringan dengan mesin pengering. Tujuannya adalah supaya proses pengeringan bunga menjadi lebih cepat dari cara konvensional dan tekstur warna tidak terlalu tergerus. Ia juga memakai cara konvensional dengan memanfaatkan udara dan silika. "Jadi mixed keduanya," kata Kartika kepada KONTAN.