Bunga deposito berpeluang turun hingga akhir tahun



JAKARTA. Tren suku bunga deposito masih berpeluang turun hingga akhir tahun 2016. Halim Alamsyah, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengatakan, LPS telah memberikan ruang untuk penurunan bunga deposito melalui pemangkasan bunga penjaminan sehingga masih ada celah untuk penurunan bunga deposito.

“Bunga deposito masih akan turun tapi tidak sebesar awal tahun,” katanya, Selasa (13/9). LPS memprediksi, suku bunga deposito akan turun sekitar 100 bps selama satu tahun ini atau dari Januari 2016 hingga Desember 2016. Pasalnya, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan BI rate hingga 125 bps.

LPS pun telah menurunkan suku bunga penjaminan sebesar 50 bps atau menjadi 6,25% untuk simpanan rupiah di bank umum. Sedangkan, suku bunga penjaminan valuta asing (valas) untuk bank tetap sebesar 0,75%. Suku bunga penjaminan ini akan berlaku mulai dari September 2016 hingga Januari 2017.


Suku bunga penjaminan dapat turun hingga 50 bps karena kelompok bank besar selaku pemimpin pasar telah menurunkan bunga simpanan rupiah hingga 84 bps menjadi 6,10% per Agustus 2016 dibandingkan posisi 6,94% per Februari 2016. Sedangkan, bunga simpanam untuk valas hanya turun 8 bps menjadi 0,42% per Agustus 2016 dibandingkan 0,50% per Februari 2016.

Saat ini, rata-rata tertinggi perbankan memberikan bunga deposito tertinggi 7,07% dan bunga deposito terendah sebesar 5,27%. Selain itu, masih ada juga kelompok bank yang memberikan bunga deposito di atas LPS rate, karena kebutuhan tambahan likuiditas atau ada perjanjian dengan deposan tersebut, namun bank tersebut masih memiliki kecukupan likuiditas. LPS mencatat sekitar 12% bank masih memberikan bunga deposito maksimal 8%.

Halim menambahkan, pemangkasan bunga deposito akan mentransmisikan penurunan bunga kredit. LPS memprediksi bunga kredit akan turun setelah terjadi penurunan bunga deposito dan penyesuaian bunga penjaminan. “Bunga kredit akan turun sekitar 6 bulan sampai 1 tahun kedepan,” tambahnya.

Saat ini, perbankan belum dapat menurunkan suku bunga kredit karena bank-bank masih terikat dengan target pertumbuhan margin di tahun 2016, serta jangka waktu deposito yang belum habis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini