Bunga deposito bisa landai jika inflasi rendah



JAKARTA. Ketua Persatuan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menilai, untuk menyongsong integrasi sektor keuangan negara ASEAN, suku bunga deposito bank-bank di dalam negeri bisa berada di level 3%-4%. Level yang tidak jauh beda dengan negara tetangga. "Hal ini bisa terjadi kalau tingkat inflasi bisa ditekan di bawah angka tersebut," jelas Sigit, Jumat (25/5). Menurutnya, jika inflasi masih tinggi maka pendapatan bunga riil pemilik dana akan negatif. Efeknya, dapat memicu perpindahan dana ke luar negeri (capital flight). Oleh karena itu, perlu persiapan edukasi masyarakat yang intensif apabila perbankan Indonesia akan menerapkan suku bunga dana di bawah tingkat inflasi. "Deposan di Indonesia berbeda dengan negara-negara tetangga yang sudah terbiasa dengan pendapatan bunga negatif. Di Indonesia masyarakat belum siap menerima kenyataan di mana pendapatan bunga simpanan negatif," ungkap Sigit. Sebelumnya, Gubernur BI Darmin Nasution mengungkapkan ,suku bunga deposito di dalam negeri masih 5,5%-6% sementara negara lain di ASEAN berada di level 3%-4%.

Darmin mencontohkan Malaysia dan Filipina. Di Malaysia rata-rata suku bunga deposito mencapai 2,93% dengan tingkat inflasi 2,1% sedangkan Filipina rata-rata suku bunga depositonya sebesar 3,04% dengan tingkat inflasi 3,1%. Di Indonesia, tingkat inflasi per April year on year mencapai 4,5%. Menurut Darmin, untuk bisa bersaing di era integrasi sektor keuangan ASEAN pada 2020, paling tidak suku bunga deposito Indonesia harus mendekat ke 3%-4% itu. "Harus turun secara perlahan," kata Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: