Bunga deposito siap mekar lagi



Jakarta. Para bankir memperkirakan, likuiditas akan mengetat pada akhir 2016 seiring perlambatan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).

Kondisi ini pun mengerek naik rasio pinjaman terhadap simpanan atawa loan to deposit ratio (LDR) bank. Jika terus berlanjut, bank akan kembali menaikkan bunga deposito guna menarik deposan.

Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Kartika Wirjoatmodjo memperkirakan, kenaikan bunga deposito ke depan bisa menjadi tren bank-bank besar. Meski kini likuiditas masih mencukupi, sebagian besar bankir punya persepsi pengetatan akan terjadi jelang akhir tahun.


“Bank Mandiri juga baru saja menaikkan suku bunga special rate sebagai antisipasi akhir tahun terjadi pengetatan,” tutur Kartika, Rabu (9/11). 

Langkah tersebut, ujar Kartika, untuk mendahului kompetitor yang akan melakukan langkah serupa dalam menyerap likuiditas.

Asal tahu saja, berdasarkan data uang beredar Bank Indonesia (BI), terjadi perlambatan pertumbuhan DPK per September 2016 menjadi 4% dari setahun lalu sebesar 6,7%.

Sedangkan dana deposito periode Januari–September 2016 hanya naik 2,7%, dibandingkan periode sama tahun lalu yang naik sebesar 4,6%.

Adapun dana tabungan naik 11,5%, dibandingkan setahun lalu yang tumbuh 14,4%. Di sisi lain, giro justru turun 3,1%, dari sebelumnya naik 0,8%.

Secara umum, LDR perbankan di Indonesia hingga September 2016 naik menjadi 94,41%, dari periode sama tahun lalu di level 92,25%.

Kartika menambahkan, dana masyarakat juga banyak terserap ke obligasi pemerintah dan swasta di tahun ini. Masih menahan diri

Lain halnya dengan Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Tresuri PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang menegaskan bahwa kondisi likuiditas BTN sampai ini masih cukup memadai. Sebab, kebutuhan likuiditas BTN tidak sebesar bank-bank besar lainnya.

Iman menambahkan, sejauh ini maksimal bunga deposito BTN masih mengikuti batas maksimal bunga yang ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Padahal, saat ini LDR BTN sudah mencapai 104,3%.

Meski begitu, Imam yakin, likuiditas di BTN masih mencukupi, sehingga  tak perlu menaikkan bunga deposito. “Pendanaan kredit sekitar 15% berasal dari obligasi, NCD (negotiable certificate of deposit), sekuritisasi dan pinjaman bilateral. Jadi tidak ada rencana menaikkan bunga deposito,” kata Iman.

Senada, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) pun belum ada rencana menaikkan bunga deposito. “Likuiditas juga akan tergantung dari dana repatriasi,” ujar Branko Windoe, Kepala Treasuri BCA. LDR BCA saat ini mencapai 90%.          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto