Bunga deposito turun, kinerja reksadana pasar uang ikut menciut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penurunan suku bunga acuan turut menurunkan tingkat bunga deposito. Ujungnya, kinerja reksadana pasar uang yang mayoritas asetnya terdiri dari deposito jadi ikut menciut. 

Berdasarkan data Infovesta, sejak awal tahun hingga Oktober rata-rata kinerja reksadana pasar uang tumbuh 3,94%. Infovesta memproyeksikan hingga akhir tahun ini rata-rata kinerja reksadana pasar uang tumbuh di 4%. Namun, untuk di 2021 Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf memproyeksikan kinerja reksadana pasar uang terkoreksi 25-50 basis poin. 

Sentimen yang memberatkan kinerja reksadana pasar uang ke depan tidak lain tidak bukan adalah tren penurunan suku bunga. Dimas memproyeksikan di akhir tahun ini saja, suku bunga acuan berpotensi turun satu kali lagi. 


Di sisi lain, Dimas mengatakan kini beberapa perbankan cenderung mengurangi penerimaan dana di deposito. "Perbankan kelebihan likuiditas, kredit sulit tumbuh sementara minat nasabah untuk menaruh di deposito berkembang pesat jadinya perbankan kewalahan bayar bunga," kata Dimas, Rabu (4/11). Ujungnya, pilihan deposito perbankan yang selama ini manajer investasi pilih jadi terbatas. 

Baca Juga: Sukuk tabungan seri ST007 dijual mulai hari ini (4/11), cermati pertimbangan berikut

Namun, meski sentimen negatif melanda, Sucorinvest Asset Management berhasil mempertahakan kinerja reksadana pasar uang dengan stabil. Berdasarkan data Infovesta hingga Oktober reksadana Sucorinvest Sharia Money Market Fund menepati kinerja tertinggi diantara reksadana sejenis dengan tumbuh 5,61% secara year to date (ytd). Di urutan kedua, Sucorinvest Money Market Fund berkinerja 5,55% ytd. 

Dimas mengatakan kinerja reksadana pasar uangnya berhasil unggul karena menerapkan strategi pengelolaan yang aktif. Saat pasar obligasi terkoreksi Dimas berhasil masuk dan mendapat harga obligasi tenor kurang dari satu tahun yang murah. 

Sucorinvest juga aktif melakukan pendekatan pada emiten yang memiliki ketahanan kinerja di tengah pandemi saat ini untuk diajak kerjasama dalam menyerap obligasi mereka. 

Baca Juga: Kinerja reksadana saham berbalik unggul selama Oktober

Sedangkan, untuk saat ini Dimas menerapkan strategi defensif pada aset kasnya. Untuk pilihan deposito dari bank swasta Dimas menetapkan harus minimal bank BUKU III ke atas. Sebelumnya Sucorivest biasa memilih deposito dari bank swasta buku I.

Meski kinerja reksadana pasar uang sudah dapat dipastikan akan menurun, Dimas memproyeksikan dana kelolaan reksadana ini akan tetap tumbuh ke depannya. Salah satu sentimen positif datang dari keunggulan reksadana ini yang memiliki likuiditas dan kinerja lebih tinggi dari deposito. 

Baca Juga: Kepemilikan investor domestik mendominasi pasar saham, daya tahan IHSG lebih kokoh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati