Bunga KPR didapuk jadi penghambat penjualan properti residensial di kuartal III 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan properti residensial pada kuartal III-2019 mengalami pertumbuhan, meski sempat mengalami penurunan pada kuartal sebelumnya. Bank Indonesia (BI) mencatat penjualan properti residensial pada kuartal III tersebut tumbuh sebesar 16,18% (qtq). Sementara pada kuartal II-2019 mengalami penurunan hingga 15,90% (qtq).

Bila dilihat secara year on year (yoy), penjualan properti residensial juga tercatat tumbuh sebesar 13,95%, atau lebih tinggi dari kuartal II-2019 yang sempat mengalami penurunan sebesar 15,79% (yoy).

Baca Juga: Anda sedang mencari apartemen di Tangerang Selatan? Berikut tiga pilihannya

Berdasarkan hasil survei dari BI, yang menjadi penghambat pertumbuhan penjualan properti lainnya adalah suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) yang masih cukup tinggi. 

Padahal, berdasarkan data laporan bulanan bank umum yang dihimpun oleh BI, rata-rata suku bunga KPR pada kuartal III-2019 sebesar 9,34% atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar 9,43%.

Masih dalam hal KPR, ini juga terkait dengan pengenaan proporsi uang muka yang tinggi oleh bank saat pengajuan KPR. Selain itu, ada juga permasalahan yang datang dari segi pajak, serta perizinan atau birokrasi terkiat dengan pengembangan lahan.

Bila ditinjau secara spasial, suku bunga KPR tertinggi terjadi di provinsi Bengkulu, yaitu dengan bunga 14,74%. Sedangkan suku bunga KPR terendah ada di Yogyakarta, yaitu sebesar 8,80%.

Sementara bila dilihat berdasarkan bank pemberi KPR, suku bunga KPR tertinggi ada di Bank Pembangunan Daerah (BPD) dengan bunga KPR sebesar 11,60%. Sementara yang terendah ada di bank asing dan campuran yang sebesar 7,24%.

Baca Juga: BI: Harga properti residensial di pasar primer tumbuh di kuartal III-2019

Selain itu, hasil survei juga menunjukkan bahwa peningkatan penjualan pada kuartal III-2019 disebabkan oleh kenaikan penjualan rumah tipe kecil sebesar 23,01% (qtq) dan rumah tipe besar dengan kenaikan sebesar 34,89% (qtq).

Sementara laju pertumbuhan penjualan rumah, tertahan oleh penjualan rumah tipe menengah yang tercatat mengalami pertumbuhan negatif sebesar 1,38% (qtq).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi