Bunga KPR turun tips



JAKARTA. Pelonggaran aturan pembiayaan bank atau loan to value (LTV) bagi kredit kepemilikan rumah (KPR) dirasa belum mampu mendongkrak kredit hunian yang masih lesu. Agar kredit mengalir deras, sejumlah bank bersiap memangkas suku bunga KPR di semester II.

Tony Tardjo, Head of Consumer Lending CIMB Niaga menyatakan, pihaknya berencana menurunkan bunga KPR berkisar 25 basis poin (bps) hingga 50 bps di paruh kedua ini. "Tujuannya karena kami ingin terus menumbuhkan KPR," kata Tony kepada KONTAN, Senin (27/7).

Saat ini, CIMB Niaga mematok bunga KPR mulai dari 8,5% fixed 1 tahun, 8,88% fixed 2 tahun, dan seterusnya. Ini merupakan bunga program promo CIMB Niaga yang bakal berakhir 30 September 2015.


Senada, Mansyur N. Nasution, Direktur Bank Tabungan Negara (BTN) bilang, tren bunga KPR berpotensi menurun di semester II. Namun, hingga kini BTN masih menimbang-nimbang perihal rencana penurunan bunga tersebut. "Rumusnya, jika biaya dana bank rendah maka suku bunga pasti turun," jelas Mansyur.

Target kredit

BTN mampu menekan biaya dana dari level 7,28% menjadi 6,98% di semester I tahun ini. Saat ini, bunga KPR non subsidi BTN berkisar mulai dari 9%-11%. Dengan bunga sebesar ini, BTN percaya diri bisa membukukan pertumbuhan KPR sekitar 14%-15%.

Tony meyakini, pertumbuhan KPR CIMB Niaga di semester II bakal membaik ketimbang paruh pertama tahun ini. CIMB Niaga mematok target pertumbuhan KPR berkisar 12% di tahun ini.

Selain memacu kredit, bank ingin menekan rasio kredit macet (NPL) KPR. Menurut Tony, penurunan bunga bisa meringankan konsumen mencicil. CIMB Niaga berharap NPL di bawah 1,9% dari saat ini sebesar 2%.

Yang pasti, bunga KPR hanya susut tipis selama setahun terakhir. Dari 10 bank besar, penurunan suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR terbesar dialami BII yakni sebesar 50 bps

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto