JAKARTA. Pertumbuhan kredit perbankan hingga paruh pertama tahun ini boleh jadi tinggi. Tetapi, penurunan suku bunga kredit masih jauh dari kata ideal. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), hingga minggu ketiga Juni 2010 suku bunga dasar kredit (SBDK) rupiah hanya turun tipis 4 basis poin (bsp) dari 12,54% ke 12,50%. Sedangkan SBDK valas turun 2 bsp dari 5,39% menjadi 5,37%. Bank swasta menjadi motor penurunan SBDK dengan penurunan 8 bsp. Namun, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar mengatakan, suku bunga kredit di bank-bank pelat merah sudah luruh di bawah 10% alias satu digit. "Sekarang sudah single digit interest, itu obsesiku," ujar Mustafa, Kamis (1/7). Ia menyebutkan, bunga kredit di PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sudah ada yang turun ke kisaran 8% - 9%. Begitu juga di PT Bank Mandiri Tbk, sudah di bawah 10%.
Kenyataannya, pada 30 Juni lalu SBDK rupiah Bank Mandiri masih di level 11%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) 13%, dan BTN 10,52%. Hanya SBDK rupiah PT Bank BNI Tbk yang di bawah 10%, tepatnya 9,16%. Adapun SBDK valas di Bank Mandiri sebesar 8%, BRI 7%, dan BNI 5,45%. Sektor tertentu turun Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali mengatakan, per 1 Juli 2010 BRI kembali menurunkan suku bunga kreditnya. "Penurunan ini merupakan langkah BRI mendukung harapan pemerintah agar bank menurunkan bunga kredit untuk pertumbuhan sektor riil," katanya. Ali bilang, ini adalah penurunan kelima sejak 2009 untuk suku bunga pinjaman komersial.