JAKARTA. Anda debitur kredit, jangan buru-buru senang mendengar kabar bank memangkas bunga kredit. Pasalnya, penurunan bunga kredit tidak kencang, padahal penurunan bunga simpanan deposito cukup besar. Misalnya, bunga kredit hanya turun 1 bps dengan tingkat bunga masih double digit. Sedangkan bunga deposito tercatat turun lebih besar mulai dari 4 bps sampai 12 bps tergantung dari jenis jangka waktunya (tenor). Tengok saja data uang beredar yang terbit Maret 2015. Bunga kredit hanya turun 1 bps menjadi 12,95% per Januari 2015, dari posisi 12,96% per Desember 2014.
Sementara, bunga deposito untuk tenor 1 bulan turun 12 bps menjadi 8,45% per Januari 2015, dari posisi 8,57% per Desember 2014. Kemudian, bunga deposito untuk tenor 3 bulan turun 5 bps menjadi 8,90% per Januari 2015, dari posisi 8,95% per Desember 2014. Deposito untuk tenor 3 bulan turun 8 bps menjadi 9,24% per Januari 2015 dari posisi 9,32% per Desember 2014. Serta, bunga deposito untuk tenor 12 bulan turun 4 bps menjadi 8,82% per Januari 2015, dari posisi 8,86% per Desember 2014. Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengatakan, perbankan komitmen akan memangkas bunga kredit, namun step by step. Karena bank perlu memperhitungkan kondisi likuiditas. “Secara keseluruhan bank akan menurunkan bunga 1%,” katanya, Selasa (10/3) kemarin. Nah, penurunan bunga kredit baru akan terasa pada pertengahan tahun ini, karena bank secara keseluruhan baru akan memangkas bunga kredit pada Maret 2015 hingga akhir tahun. Lanjutnya, sektor bunga kredit yang akan turun adalah kredit ritel dan korporasi. Dari data suku bunga dasar kredit (SBDK) per Januari 2015 ada kelompok bank yang memberikan bunga kredit single digit untuk kedua segmen kredit tersebut.
Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP, mengatakan, pihaknya belum menunjukan penurunan bunga kredit, dan agak berbeda dengan data industri. Karena perusahaan membutuhkan waktu untuk menggunting bunga kredit. “Karena penyesuaiannya butuh waktu dan bertahap, serta penyesuaian penurunan biaya dana atau cost of fund” ucap Parwati. Saat ini, tingkat kenaikan SBDK bank OCBC NISP masih kecil daripada kenaikan dana atau BI rate. Budi Satria, Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BR), menyampaikan, pihaknya akan menurunkan suku bunga pinjaman kurang lebih 25 bps. Penurunan ini akan mulai diberlakukan pada 1 Maret 2015. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto