JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) akhirnya merevisi target penjualan mobil di 2015. Revisi juga bakal diikuti oleh masing-masing pemegang merek. Di awal 2015 lalu, Gaikindo memprediksikan penjualan mobil akan menembus angka 1,2 juta unit atau sama dengan realisasi tahun 2014 lalu. Namun, melihat penjualan Januari dan Februari tak menunjukan pertumbuhan, Gaikindo merevisi targetnya menjadi menjadi 1,1 juta unit. "Sesuai dari hasil rapat 30 april lalu, kami memproyeksikan penjualan tahun ini antara 1 hingga 1,1 juta unit. Direvisi lagi karena ada faktor yang pengaruhi penjualan. Misalnya inflasi, bunga bank, dan harga BBM," kata Notohardjo, Sekertaris Jenderal Gaikindo, belum lama ini kepada KONTAN. Pesimisnya Gaikindo dengan penjualan tahun ini, dikarenakan pada kuartal I-2015 saja, penjualan mobil di Indonesia turun 14,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2014. Padahal, di kuartal I-2015 lalu pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,7%. "Seharusnya pertumbuhan otomotif itu biasanya penjualan dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi. Dengan pertumbuhan ekonomi 4,7%, seharusnaya penjualan kami bisa menjadi 9,4%," kata Notohardjo. PT Honda Prospect Motor (HPM) juga akan segera melakukan revisi target. Sebagai catatan, tahun ini Honda menargetkan bisa bisa menjual produknya 170.000 unit. "Pasar memang lesu.Target akan kami revisi pada bulan Juli ini," kata Jonfis Fandy, Sales and Aftersales Service PT HPM. Jonfis bilang, saat ini pihaknya sudah berusaha menyesuaikan produksi sesuai dengan kebutuhan pasar. Sebagai catatan, kapasitas produksi Honda di Indonesia tiap tahunnya bisa mencapai 200.000 unit. Sayangnya, Jonfis tak menyebutkan secara rinci berapa penyesuain produksinya saat pasar lesu. Begitupun dengan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengincar penjualan 185.000 unit tahun ini, atau sama dengan realisasi tahun lalu. Namun, sayangnya pasar yang melemah tak membuat Daihatsu yakin bisa menggapai target itu. "Gaikindo merevisi target, kami pun merevisi target. Tapi pada intinya tahun ini kami ingin mempertahankan pangsa pasar di 15%. Untuk angkanya berapa menunggu total Gaikindo di akhir tahun," kata Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran ADM. Apabila, pasar mobil hingga akhir 2015 kurang dari 1,1 juta, maka penjualan ADM hingga akhir tahun diperkirakan 165.000 unit. PT Nissan Motor Indonesia (NMI) masih belum bisa memberikan keputusan apakah ada penguran target. "Kami kerja dari April sampai Maret. Saat ini baru berjalan sebulan. Memang betul ada resiko pasar akan dibawah target, tapi kami akan menganalisa dalam beberapa bulan," kata Budi Nur Mukmin, General Marketing Strategy and Communication Division PT Nissan Motor Indonesia. Sebagai catatan, tahun ini pun Nissan sebenarnya tidak berharap banyak pada pertumbuhan penjualan. Budi pernah menyampaikan tahun viskal 2015, target jualannya hanya akan sama dengan tahun sebelumnya yakni 40.000 unit. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bunga kredit dan BBM bikin penjualan mobil lesu
JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) akhirnya merevisi target penjualan mobil di 2015. Revisi juga bakal diikuti oleh masing-masing pemegang merek. Di awal 2015 lalu, Gaikindo memprediksikan penjualan mobil akan menembus angka 1,2 juta unit atau sama dengan realisasi tahun 2014 lalu. Namun, melihat penjualan Januari dan Februari tak menunjukan pertumbuhan, Gaikindo merevisi targetnya menjadi menjadi 1,1 juta unit. "Sesuai dari hasil rapat 30 april lalu, kami memproyeksikan penjualan tahun ini antara 1 hingga 1,1 juta unit. Direvisi lagi karena ada faktor yang pengaruhi penjualan. Misalnya inflasi, bunga bank, dan harga BBM," kata Notohardjo, Sekertaris Jenderal Gaikindo, belum lama ini kepada KONTAN. Pesimisnya Gaikindo dengan penjualan tahun ini, dikarenakan pada kuartal I-2015 saja, penjualan mobil di Indonesia turun 14,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2014. Padahal, di kuartal I-2015 lalu pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,7%. "Seharusnya pertumbuhan otomotif itu biasanya penjualan dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi. Dengan pertumbuhan ekonomi 4,7%, seharusnaya penjualan kami bisa menjadi 9,4%," kata Notohardjo. PT Honda Prospect Motor (HPM) juga akan segera melakukan revisi target. Sebagai catatan, tahun ini Honda menargetkan bisa bisa menjual produknya 170.000 unit. "Pasar memang lesu.Target akan kami revisi pada bulan Juli ini," kata Jonfis Fandy, Sales and Aftersales Service PT HPM. Jonfis bilang, saat ini pihaknya sudah berusaha menyesuaikan produksi sesuai dengan kebutuhan pasar. Sebagai catatan, kapasitas produksi Honda di Indonesia tiap tahunnya bisa mencapai 200.000 unit. Sayangnya, Jonfis tak menyebutkan secara rinci berapa penyesuain produksinya saat pasar lesu. Begitupun dengan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengincar penjualan 185.000 unit tahun ini, atau sama dengan realisasi tahun lalu. Namun, sayangnya pasar yang melemah tak membuat Daihatsu yakin bisa menggapai target itu. "Gaikindo merevisi target, kami pun merevisi target. Tapi pada intinya tahun ini kami ingin mempertahankan pangsa pasar di 15%. Untuk angkanya berapa menunggu total Gaikindo di akhir tahun," kata Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran ADM. Apabila, pasar mobil hingga akhir 2015 kurang dari 1,1 juta, maka penjualan ADM hingga akhir tahun diperkirakan 165.000 unit. PT Nissan Motor Indonesia (NMI) masih belum bisa memberikan keputusan apakah ada penguran target. "Kami kerja dari April sampai Maret. Saat ini baru berjalan sebulan. Memang betul ada resiko pasar akan dibawah target, tapi kami akan menganalisa dalam beberapa bulan," kata Budi Nur Mukmin, General Marketing Strategy and Communication Division PT Nissan Motor Indonesia. Sebagai catatan, tahun ini pun Nissan sebenarnya tidak berharap banyak pada pertumbuhan penjualan. Budi pernah menyampaikan tahun viskal 2015, target jualannya hanya akan sama dengan tahun sebelumnya yakni 40.000 unit. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News