JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan perbankan akan menaikan suku bunga kredit pada kuartal III tahun 2014. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan oleh bank atas dana nasabah atau cost of fund (CoF) pada simpanan rupiah diproyeksi naik 14 basis point (bps) menjadi 6,96%.Kemudian, biaya dana yang dioperasionalkan oleh perbankan untuk memperoleh pendapatan atau cost of loanable fund (CoLF) diperkirakan naik 17% menjadi 10,27% pada triwulan III-2014.Peter Jacob, Direktur Departemen Komunikasi BI, mengatakan, sejalan dengan kenaikan biaya dana, suku bunga kredit juga diperkirakan naik pada kuartal III-2014. Suku bunga kredit naik pada jenis modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi."Misalnya, suku bunga kredit investasi naik 26 bps menjadi 13,40%, kemudian bunga kredit modal kerja naik 29 bps menjadi 13,58%, dan bunga kredit konsumsi naik 4 bps menjadi 15,04%," papar Peter, pada laporan survei perbankan oleh BI, Senin (14/7).Berdasarkan jenis kredit konsumsi, untuk suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) diproyeksikan mengalami kenaikan bunga 18 bps, kemudian bunga kredit untuk kendaraan bermotor naik 22 bps. Sebaliknya, bunga untuk kartu kredit diperkirakan menurun sebesar 28 bps.Achmad Baequni, Direktur Keuangan BRI, mengatakan, pihaknya belum ada rencana menaikan suku bunga kredit untuk kuartal III ini, karena BRI sudah menaikan bunga kredit sebesar 0,5%-1% pada bulan Juni 2014 untuk semua jenis kredit. "Kuartal III tidak ada rencana kenaikan, karena biaya dana mulai terjaga," kata Baequni.Lanjutnya, bunga kredit kemungkinan akan naik pada akhir tahun, apabila bank-bank kian gencar menaikan bunga deposito untuk menghimpun dana pihak ketiga (DPK). Karena, kondisi likuiditas belum stabil untuk semester II-2014 ini, artinya bakal ada bank-bank yang masih gencar mencari dana mahal di pasar. "Kenaikan biaya dana tergantung pada kondisi bunga di pasar," katanya.Tri Joko Prihanto, Direktur Keuangan Bank Bukopin mengatakan, jika bank lain menaikan bunga kredit, maka pihaknya juga akan turut serta ikut menaikan bunga kredit. Adapun, proyeksi kenaikan bunga kredit sebesar 0,5%-1% untuk jenis kredit ritel. "Kenaikan bunga kredit ini tentunya juga akan berimbas pada kinerja bank, khususnya laba akan tertekan," kata Tri Joko.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bunga kredit diperkirakan naik di kuartal III
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan perbankan akan menaikan suku bunga kredit pada kuartal III tahun 2014. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan oleh bank atas dana nasabah atau cost of fund (CoF) pada simpanan rupiah diproyeksi naik 14 basis point (bps) menjadi 6,96%.Kemudian, biaya dana yang dioperasionalkan oleh perbankan untuk memperoleh pendapatan atau cost of loanable fund (CoLF) diperkirakan naik 17% menjadi 10,27% pada triwulan III-2014.Peter Jacob, Direktur Departemen Komunikasi BI, mengatakan, sejalan dengan kenaikan biaya dana, suku bunga kredit juga diperkirakan naik pada kuartal III-2014. Suku bunga kredit naik pada jenis modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi."Misalnya, suku bunga kredit investasi naik 26 bps menjadi 13,40%, kemudian bunga kredit modal kerja naik 29 bps menjadi 13,58%, dan bunga kredit konsumsi naik 4 bps menjadi 15,04%," papar Peter, pada laporan survei perbankan oleh BI, Senin (14/7).Berdasarkan jenis kredit konsumsi, untuk suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) diproyeksikan mengalami kenaikan bunga 18 bps, kemudian bunga kredit untuk kendaraan bermotor naik 22 bps. Sebaliknya, bunga untuk kartu kredit diperkirakan menurun sebesar 28 bps.Achmad Baequni, Direktur Keuangan BRI, mengatakan, pihaknya belum ada rencana menaikan suku bunga kredit untuk kuartal III ini, karena BRI sudah menaikan bunga kredit sebesar 0,5%-1% pada bulan Juni 2014 untuk semua jenis kredit. "Kuartal III tidak ada rencana kenaikan, karena biaya dana mulai terjaga," kata Baequni.Lanjutnya, bunga kredit kemungkinan akan naik pada akhir tahun, apabila bank-bank kian gencar menaikan bunga deposito untuk menghimpun dana pihak ketiga (DPK). Karena, kondisi likuiditas belum stabil untuk semester II-2014 ini, artinya bakal ada bank-bank yang masih gencar mencari dana mahal di pasar. "Kenaikan biaya dana tergantung pada kondisi bunga di pasar," katanya.Tri Joko Prihanto, Direktur Keuangan Bank Bukopin mengatakan, jika bank lain menaikan bunga kredit, maka pihaknya juga akan turut serta ikut menaikan bunga kredit. Adapun, proyeksi kenaikan bunga kredit sebesar 0,5%-1% untuk jenis kredit ritel. "Kenaikan bunga kredit ini tentunya juga akan berimbas pada kinerja bank, khususnya laba akan tertekan," kata Tri Joko.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News