Bunga kredit konsumsi bisa menurun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinyal kelanjutan kenaikan suku bunga The Federal Reserves (The Fed) pada tahun ini semakin kuat.. Ini berpotensi membuat Bank Indonesia (BI) ikut menaikkan suku bunga acuan BI 7 hari reverse repo (7DRR).

Ujungnya juga akan membuka peluang kenaikan bunga kredit perbankan, termasuk bunga kredit konsumsi. Namun, Iman Nugroho Soeko, Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengatakan, sejauh ini pergerakan suku bunga kredit konsumsi di perbankan masih cenderung stabil.

Ini seiring kebijakan BI maupun Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang belum melakukan perubahan suku bunga. "Kalaupun nanti turun atau naik, hanya di rentang sekitar 10 basis poin (bps)," kata Iman, Kamis (1/3).


Suku bunga dasar kredit konsumsi BTN per November 2017 untuk kredit pemilikan rumah (KPR) tercatat sebesar 10,25% dan bunga untuk non KPR 11,50%.

Sementara, PT Bank CIMB Niaga Tbk melihat suku bunga konsumsi masih bisa turun di tahun 2018 ini. Hanya saja, untuk memangkas bunga, biaya dana atau cost of fund juga harus ditekan.

Lani Darmawan, Direktur Bisnis Konsumer CIMB Niaga menjelaskan, selama dua tahun terakhir, CIMB Niaga sudah menurunkan biaya dana hampir 200 bps sehingga bunga pinjaman sudah banyak yang turun. "Itu karena rasio dana murah kami terus membaik dan sudah berada di atas 53%," jelas Lani, Kamis (1/3).

Saat ini, suku bunga kredit konsumsi CIMB Niaga untuk kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 9,50%, sedangkan untuk non KPR sebesar 9,75%.

Senada, Direktur Ritel Bank Mandiri Tardi menjelaskan, masih ada ruang penurunan pada suku bunga kredit konsumsi di 2018 ini. "Mengingat ketersediaan likuiditas yang cukup namun permintaan kredit yang masih flat," jelas Tardi, Kamis (1/3).

Catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rata-rata suku bunga kredit konsumsi bank per Desember 2017 sebesar 12,66%, lebih rendah dari November 2017 di 12,78%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto