JAKARTA. Bagi Anda yang masih memiliki cicilan kredit pemilikan pemilikan rumah (KPR) dan kredit konsumsi lain, bersiaplah cemberut. Hingga 31 Januari 2012 lalu, mayoritas bank masih mencantumkan suku bunga dasar kredit (SBDK) di atas 10%. Padahal, menurut Wimboh Santoso, Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia (BI), setiap bank menargetkan tingkat SBDK satu digit di rencana bisnis bank (RBB). Penurunan bunga kredit masih harus mempertimbangkan pengumpulan dana pihak ketiga, pertumbuhan kredit dan target laba. "Tren bunga kredit mulai menurun," kata Wimboh, Jumat (3/2). Penurunan suku bunga kredit nenjadi concern utama BI. Hingga kini memang sudah ada beberapa bank yang sudah menurunkan suku bunga kredit konsumsi di bawah 10%. Salah satunya adalah Bank Central Asia (BCA).
Bunga kredit konsumsi masih tinggi
JAKARTA. Bagi Anda yang masih memiliki cicilan kredit pemilikan pemilikan rumah (KPR) dan kredit konsumsi lain, bersiaplah cemberut. Hingga 31 Januari 2012 lalu, mayoritas bank masih mencantumkan suku bunga dasar kredit (SBDK) di atas 10%. Padahal, menurut Wimboh Santoso, Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia (BI), setiap bank menargetkan tingkat SBDK satu digit di rencana bisnis bank (RBB). Penurunan bunga kredit masih harus mempertimbangkan pengumpulan dana pihak ketiga, pertumbuhan kredit dan target laba. "Tren bunga kredit mulai menurun," kata Wimboh, Jumat (3/2). Penurunan suku bunga kredit nenjadi concern utama BI. Hingga kini memang sudah ada beberapa bank yang sudah menurunkan suku bunga kredit konsumsi di bawah 10%. Salah satunya adalah Bank Central Asia (BCA).