Bunga kredit multifinance belum turun juga



JAKARTA. Suku bunga acuan atau BI rate telah dipangkas hingga empat kali menjadi 6,5% pada tahun ini. Namun, hingga kini sejumlah multifinance belum memangkas bunga kreditnya ke nasabah.

Anta Winarta, Presiden Direktur PT Bess Finance bilang, pihaknya belum pernah menurunkan bunga kredit ke nasabah sejak awal tahun. Alasannya bunga dari perbankan belum kunjung turun, sehingga Bess Finance menahan diri menurunkan bunga kredit.

Anta mengatakan, dalam kondisi yang sulit saat ini, perbankan mulai berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Khususnya, kredit otomotif. Maklum, angka penjualan kendaraan roda dua dan roda empat memang tengah lesu.


Mandiri Tunas Finance (MTF) juga belum menggunting bunga kredit. Padahal, multifinance ini anak usaha dari Bank Mandiri. Namun, pendanaan dalam joint financing dengan Bank Mandiri yang didapat MTF masih menggunakan bunga kredit yang lama.

"Bank Mandiri belum turunkan rate ke kami. Jadi kami belum juga pangkas bunga. Sepertinya masih dalam koordinasi internal," tandas Harjanto Tjitohardjojo, Direktur MTF, Selasa (21/6).

Sebagai informasi, porsi joint financing MTF dengan Bank Mandiri mencapai 70%-80%. Meski belum turun, Harjanto bilang, nasabah masih nyaman dengan suku bunga MTF saat ini. Tanpa menyebut kisaran bunganya, Harjanto mengatakan, bunga yang diberikan sudah cukup kompetitif di pasar.

PT Pro Car International Finance (Pro Car Finance) setali tiga uang. Menurut Gusti Wira Susanto, Direktur Utama Pro Car Finance, butuh waktu yang panjang bagi perusahaan pembiayaan menurunkan bunga kredit. Sebab, mayoritas perbankan belum menurunkan bunga pinjaman ke multifinance.

Dari total 12 bank yang menjadi sumber pendanaan Pro Car Finance, Gusti mengatakan, baru dua bank yang telah menurunkan suku bunga kredit. Meski bunga bank yang diterima melandai dampaknya tidak langsung membuat perusahaan ini memangkas bunga kreditnya.

"Turunnya belum sampai single digit jadi dampaknya tidak langsung terasa," ujar Wira.

Siapkan fintech Meski bunga kredit belum turun, multifinance masih yakin bisa mendongkrak pembiayaan. Mereka tetap akan gencar menyalurkan pembiayaan dengan memanfaatkan jalur financial technolgy (fintech). Selama ini, mereka banyak mengandalkan tenaga agen yang berada di diler-diler otomotif.

Fintech dapat membidik segmen masyarakat menengah yang belum menjadi nasabah dari multifinance. Selain itu, ini juga bagian dari cara multifinance berhemat biaya operasional. "Kami sedang siapkan dengan fintech. Baik dari segi pemasaran hingga layanan pembayaran," ujar Harjanto.

Bagi Pro Car Finance, fintech menjadi pilihan untuk meningkatkan pembiayaan. Namun, hanya segmen tertentu yang berpotensi menjadi nasabah. Sedangkan segmen nasabah kelas bawah belum dapat menjangkau fintech.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie