Bunga kredit naik, Ciputra masih yakin target bisnis akan tercapai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan lalu, Bank Indonesia (BI) menaikkan lagi suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 5,25%. Kenaikan bunga acuan itu tentu berdampak pada kenaikan suku bunga kredit perbankan.

Contohnya, Bank Central Asia (BCA) akan menaikkan suku bunga kredit sebesar 25 basis poin (bps)-50 bps atau sekitar 0,25%-0,5% pada Agustus 2018. Kenaikan itu diprediksi berpengaruh pada kenaikan kredit konsumsi, salah satunya kredit pemilikan rumah (KPR).

Kendati tren bunga naik, PT Ciputra Development Tbk tetap yakin, itu tidak berpengaruh besar pada minat masyarakat untuk membeli properti. “Untuk properti yang paling pengaruh adalah keamanan, karena investasi dengan nilai besar,” kata Managing Director Group Ciputra Harun Hajadi kepada Kontan.co.id, Kamis (12/7).


Harun menambahkan, keamanan yang dimaksud berupa tingkat keyakinan pembeli terhadap amannya keadaan ekonomi. Justru bagi Harun, turun naiknya nilai rupiah terhadap dollar pengaruhnya lebih besar ketimbang kenaikan suku bunga kredit.

Berkaca pada tahun ini saja, kata Harun, di tengah pelemahan rupiah, Ciputra tetap bisa memperoleh marketing sales sebesar Rp 3,3 triliun per Juni 2018. Angka itu tumbuh 12% dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Maka itu, Ciputra belum berniat merevisi target marketing sales di tahun ini. Dengan kondisi naiknya suku bunga kredit dan pelemahan rupiah, Ciputra masih yakin bisa memperoleh target marketing sales sebesar Rp 7,7 triliun di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat