KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bunga kredit perbankan tercatat mengalami kenaikan meski bunga acuan Bank Indonesia (BI) sudah turun sekali tahun ini ke level 5,75%. Kenaikan tersebut seiring dengan suku bunga dasar kredit (SBDK) yang masih naik di Januari. Bank Indonesia (BI) menyebut kenaikan SBDK perbankan disebabkan karena tren kenaikan biaya dana belum berakhir dan bank-bank berupaya memperbaiki margin keuntungan. Melansir asesmen transparansi SBDK, Rabu (19/3), rata-rata SBDK perbankan per Januari 2025 ada di level 9,23%, meningkat sebesar 5 basis poin (bps) dari bulan sebelumnya. Kenaikan terjadi di semua kelompok, kecuali kantor cabang bank asing (KCBA). Sedang kenaikan paling tinggi dialami Bank BUMN yang naik 6 bps jadi 9,66% didorong kenaikan komponen biaya dana dan margin keuntungan.
“Biaya dana atau Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK) meningkat 3 bps secara bulanan menjadi 3,54%,” tulis BI. BI melihat keterbatasan likuiditas dan kompetisi di pasar dana di tengah ekspektasi penurunan suku bunga kebijakan ke depan merupakan faktor pendorong masih berlanjutnya kenaikan biaya dana pada Januari 2025. Baca Juga: Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga BI Rate di Level 5,75% pada Maret 2025 Alhasil, rata-rata bunga kredit perbankan pada Februari 2025 masih naik tipis jadi 9,21% dari 9,2% pada bulan sebelumnya. Tapi, bunga untuk fasilitas kredit baru tercatat mengalami penurunan 5 bps menjadi 9,82%. Penurunan suku bunga kredit baru terjadi pada mayoritas kelompok bank, kecuali bank BUMN. Bunga kredit baru Bank Pembangunan Daerah (BPD) turun 40 bps dari Januari jadi 9,82%. Sedangkan bunga kredit baru bank BUMN naik 22 bps ke level 9,11%, walau tetap kompetitif dibandingkan kelompok bank lainnya. Dari sisi pendanaan, BI mencatat bahwa suku bunga dana pihak ketiga (DPK) rupiah stabil pada level 3,09%, ditopang penurunan bunga deposito 1 bulan sebesar 2 bps secara bulanan menjadi 4.79%. “Perkembangan ini mengindikasikan efektivitas transmisi penurunan suku bunga kebijakan (BI-Rate) pada Januari 2025 terhadap suku bunga dana dan suku bunga kredit perbankan,” jelas BI. Ke depan, prospek penurunan suku bunga dana dan suku bunga kredit diprakirakan dapat terus berlanjut sehingga berdampak positif pada prospek kinerja intermediasi perbankan.