JAKARTA. Seperti Bank Tabungan Negara (BTN), demikian pula sikap Bank Negara Indonesia (BNI) terhadap kebijakan pemerintah yang ingin menekan bunga kredit menjadi satu digit. Alasannya, memberi dampak positif bagi perbankan dan sektor riil. Demikian penegasan Anggoro Eko Cahyo, Direktur Konsumer Banking BNI. Per 29 Februari, suku bunga dasar kredit (SBDK) BNI antara lain kredit korporasi 10,5%, kredit ritel 11,5%, dan kredit konsumsi antara 10,5% (kredit kepemilikan rumah/KPR) sampai 12,5% (non-KPR). Cek SBDK BNI di sini. "Sejauh ini BNI sudah turunkan bunga dana dan kredit masing-masing sebesar 50 basis poin. Ke depan, BNI akan terus turunkan bunga dana dan kredit sesuai dengan arah penurunan BI Rate dan GWM (giro wajib minimum) secara konsisten," kata Anggoro ke KONTAN belum lama ini.
Bunga kredit satu digit, BNI tak masalah
JAKARTA. Seperti Bank Tabungan Negara (BTN), demikian pula sikap Bank Negara Indonesia (BNI) terhadap kebijakan pemerintah yang ingin menekan bunga kredit menjadi satu digit. Alasannya, memberi dampak positif bagi perbankan dan sektor riil. Demikian penegasan Anggoro Eko Cahyo, Direktur Konsumer Banking BNI. Per 29 Februari, suku bunga dasar kredit (SBDK) BNI antara lain kredit korporasi 10,5%, kredit ritel 11,5%, dan kredit konsumsi antara 10,5% (kredit kepemilikan rumah/KPR) sampai 12,5% (non-KPR). Cek SBDK BNI di sini. "Sejauh ini BNI sudah turunkan bunga dana dan kredit masing-masing sebesar 50 basis poin. Ke depan, BNI akan terus turunkan bunga dana dan kredit sesuai dengan arah penurunan BI Rate dan GWM (giro wajib minimum) secara konsisten," kata Anggoro ke KONTAN belum lama ini.