Bunga kredit single digit potensi gerus nim bank



JAKARTA. Beberapa bank besar memprediksi sampai akhir tahun ini margin bunga bersih atau NIM akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena potensi pendapatan bunga bersih yang turun sejalan dengan target pemerintah akan mematok bunga suku bunga single digit.

Beberapa bank besar seperti PT Bank Mandiri Tbk memprediksi sampai akhir tahun NIM akan berada diangka 5,9% atau turun sebesar 18 bps year on year (yoy). 

Direktur Utama Bank Mandiri Kartiko Wirjoatmodjo, mengatakan, untuk NIM bank berkode BMRI ini dijaga agar penurunannya tidak terlalu tajam.


“Kami berusaha akan menjaga NIM agar tidak turun terlalu besar ditengah potensi penurunan bunga kredit dari dana repatriasi dan turunya suku bunga dana,” ujar Kartika, menjawab pertanyaan, KONTAN, Senin (25/7).

Salah satu cara bank berlogo pita emas ini untuk menjaga NIM adalah dengan memacu volume kredit. Hal ini untuk menjaga agar pendapatan bunga bersih tidak mengalami penurunan terlalu besar.

Terkait dengan beberapa sektor kredit yang berpotensi mengalami penurunan, Tiko panggilan akrab Kartika tidak menyebut secara spesifik. 

Namun, yang jelas, pada semester dua 2016 ada beberapa sektor kredit yang akan mengalami penurunan suku bunga disebabkan sudah turunnya cost of fund dari spesial rate deposito.

PT Bank Negara Indonesia Tbk juga mempredisi sampai akhir tahun NIM akan berada diangka 6% atau turun 40 bps secara yoy. 

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, penurunan NIM ini salah satunya disebabkan potensi turunnya pendapatan bunga. 

Salah satu faktor penurunan pendapatan bunga ini adalah penerapan bunga kredit single digit.

“Dengan adanya tax amnesty, kami prediksi penurunan bunga kredit akan lebih cepat,” ujar Baiquni menjawab pertanyaan KONTAN, Senin (25/7).

Walaupun sampai akhir tahun NIM bank bekode BBNI ini mengalami penurunan tipis, namun Baiquni mengatakan, BNI akan menjaga NIM dengan menjaga aktiiva produktif di level optimum. 

Selain itu, Baiquni mengatakan, bank berlogo 46 ini juga akan memacu volume kredit untuk menjaga pendapayan bunga bersih di level optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan