KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) menjadi 6% pada 2020 mendatang tak cuma bakal jadi tantangan bagi bank perkreditan rakyat (BPR). Bank di kelas bank umum kegiatan usaha (BUKU) I dan BUKU II juga bakal kena imbas. Meski demikian, sejumlah bankir bank kecil menengah ini mengaku bakal mencari peluang dari penurunan suku bunga tesebut. “Penurunan suku bunga KUR jelas merupakan tantangan bagi BUKU I dan BUKU II yang mengandalkan dana pihak ketiga (DPK) dari deposito atau dana mahal,” kata Direktur PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) Efdinal Alamsyah kepada Kontan.co.id, Kamis (20/11). Besarnya porsi deposito dalam DPK sebuah bank bakal membuat biaya dana alias cost of fund bank tinggi. Untuk menjaga profitabilitas dengan biaya dana yang tinggi, bank biasanya juga akan memasang suku bunga yang tinggi. Sehingga akhirnya, suku bunga bank kecil sulit bersaing dengan suku bunga KUR.
Bunga KUR turun, bank menengah kecil cari peluang dari segmen non-KUR
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) menjadi 6% pada 2020 mendatang tak cuma bakal jadi tantangan bagi bank perkreditan rakyat (BPR). Bank di kelas bank umum kegiatan usaha (BUKU) I dan BUKU II juga bakal kena imbas. Meski demikian, sejumlah bankir bank kecil menengah ini mengaku bakal mencari peluang dari penurunan suku bunga tesebut. “Penurunan suku bunga KUR jelas merupakan tantangan bagi BUKU I dan BUKU II yang mengandalkan dana pihak ketiga (DPK) dari deposito atau dana mahal,” kata Direktur PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) Efdinal Alamsyah kepada Kontan.co.id, Kamis (20/11). Besarnya porsi deposito dalam DPK sebuah bank bakal membuat biaya dana alias cost of fund bank tinggi. Untuk menjaga profitabilitas dengan biaya dana yang tinggi, bank biasanya juga akan memasang suku bunga yang tinggi. Sehingga akhirnya, suku bunga bank kecil sulit bersaing dengan suku bunga KUR.