KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia, 7 day reverse repo rate dua kali di bulan Mei dengan total kenaikan 50 basis poin menjadi 4,75% bisa mempengaruhi emiten. Memang, tidak semua emiten akan terpengaruh langsung kenaikan suku bunga. Kenaikan suku bunga hanya akan terasa bagi emiten yang mencari pendanaan dari pinjaman bank baru atau penerbitan surat utang baru. Biasanya, surat utang emiten lama menggunakan patokan bunga tetap sehingga ketika ada perubahan suku bunga, bunga utang lama tidak akan terpengaruh. Berbeda halnya jika emiten sebelumnya menerbitkan surat utang atau meminjam bank dengan suku bunga floating. Juan Harahap, analis Artha Sekuritas Indonesia mengatakan, ketika suku bunga naik, emiten bisa memilih sumber pendanaan lain, seperti rights issue. Perusahaan-perusahaan yang belum melantai di Bursa Efek Indonesia pun bisa mempertimbangkan initial public offering (IPO).
Bunga mahal, masih ada peluang pendanaan lain bagi emiten
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia, 7 day reverse repo rate dua kali di bulan Mei dengan total kenaikan 50 basis poin menjadi 4,75% bisa mempengaruhi emiten. Memang, tidak semua emiten akan terpengaruh langsung kenaikan suku bunga. Kenaikan suku bunga hanya akan terasa bagi emiten yang mencari pendanaan dari pinjaman bank baru atau penerbitan surat utang baru. Biasanya, surat utang emiten lama menggunakan patokan bunga tetap sehingga ketika ada perubahan suku bunga, bunga utang lama tidak akan terpengaruh. Berbeda halnya jika emiten sebelumnya menerbitkan surat utang atau meminjam bank dengan suku bunga floating. Juan Harahap, analis Artha Sekuritas Indonesia mengatakan, ketika suku bunga naik, emiten bisa memilih sumber pendanaan lain, seperti rights issue. Perusahaan-perusahaan yang belum melantai di Bursa Efek Indonesia pun bisa mempertimbangkan initial public offering (IPO).