Bunga naik, bank berebut dana murah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank bakal lebih getol memburu sumber pendanaan murah. Tujuannya untuk meminimalisir kenaikan beban biaya dana atau cost of fund di tengah kenaikan bunga acuan.

Bila porsi dana murah lebih besar, biaya tentunya lebih rendah. Setidaknya, sejumlah bank besar akan menjaga porsi dana murah dari tabungan dan giro atau current account and saving account (CASA) minimal 50% dari total dana pihak ketiga (DPK).

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) ikut ambil bagian dalam menjaring dana murah. Memperbesar porsi CASA menjadi penting di tengah kondisi pasar yang cenderung meningkatkan bunga deposito pasca kenaikan bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) dan juga bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).


Saat ini, rasio CASA CIMB Niaga sudah di atas 55% terhadap dana pihak ketiga. Bank milik investor Malaysia ini mengharapkan komposisi dana murah bisa lebih tinggi lagi yakni menjadi 56%.

"Persaingan akan semakin berat karena bank lain juga berusaha menggalang dana murah," kata Lani Darmawan, Direktur Bisnis Konsumer Bank CIMB Niaga kepada KONTAN, Jumat (8/6).

Bank berkode saham BNGA ini mengincar nasabah dari segmen anak-anak, remaja, mahasiswa, first jobber, pengusaha, hingga nasabah preferred. Tidak menutup kemungkinan, BNGA akan masuk kepada payroll perusahaan dan melakukan take over dari program bank lain.

Tak mau ketinggalan, PT Bank Maybank Indonesia Tbk telah menyiapkan rencana untuk menghimpun CASA. Salah satunya, peluncuran produk tabungan. Target yang disasar adalah segmen menengah di ritel.

Thilagavathy Nadason, Direktur Keuangan Maybank mengatakan, pihaknya ingin mempertahankan CASA di level 40%. Saat ini, komposisi CASA sebesar 40% terhadap DPK atau sebesar Rp 102,58 triliun per April 2018. Ia mengakui , untuk meningkatkan porsi CASA menjadi 41% akan sulit karena ada perebutan dana murah.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) memiliki porsi dana murah sekitar 48%. Budi Satria, Direktur BTN menargetkan akan terus mendorong CASA hingga ke level 50% Menurutnya, efisiensi akan terjaga dengan meningkatkan dana murah, sebab biaya dana akan naik seiring kenaikan bunga acuan. BTN menargetkan biaya dana di bawah 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini