JAKARTA. Tahun ini bakal menjadi tahun yang berat bagi PT Astra International Tbk (ASII). Keputusan Bank Indonesia (BI) yang mengerek lagu suku bunga acuan BI rate sebesar 50 basis poin menjadi 6,5% di bulan Juli ini akan membebani penjualan otomotif ASII. Direktur Utama ASII, Prijono Sugiharto mengakui, kenaikan BI rate bisa berdampak signifikan ke penjualan otomotif. ASII pun sudah menduga hal ini. Dalam jangka pendek, kenaikan BI rate mungkin belum akan terasa. Namun, bila tren kenaikan suku bunga acuan tersebut diikuti suku bunga kredit, ASII bisa terkena dampak buruk. Hanya saja, kata Prijono, ASII belum menghitung seberapa besar dampak tersebut. “Sekarang masih terlalu dini untuk memonitor setelah kenaikan BI rate dua bulan berturut-turut. Mudah-mudahan tidak naik lagi,” ujarnya, Kamis malam (12/7). Ia menduga, efek kenaikan BI rate dan bunga kredit tersebut akan mulai terasa pada kuartal IV 2013 nanti. Sejauh ini, penjualan otomotif ASII masih melaju meski mulai sedikit melambat.
Bunga naik, bisnis otomotif ASII tercekik
JAKARTA. Tahun ini bakal menjadi tahun yang berat bagi PT Astra International Tbk (ASII). Keputusan Bank Indonesia (BI) yang mengerek lagu suku bunga acuan BI rate sebesar 50 basis poin menjadi 6,5% di bulan Juli ini akan membebani penjualan otomotif ASII. Direktur Utama ASII, Prijono Sugiharto mengakui, kenaikan BI rate bisa berdampak signifikan ke penjualan otomotif. ASII pun sudah menduga hal ini. Dalam jangka pendek, kenaikan BI rate mungkin belum akan terasa. Namun, bila tren kenaikan suku bunga acuan tersebut diikuti suku bunga kredit, ASII bisa terkena dampak buruk. Hanya saja, kata Prijono, ASII belum menghitung seberapa besar dampak tersebut. “Sekarang masih terlalu dini untuk memonitor setelah kenaikan BI rate dua bulan berturut-turut. Mudah-mudahan tidak naik lagi,” ujarnya, Kamis malam (12/7). Ia menduga, efek kenaikan BI rate dan bunga kredit tersebut akan mulai terasa pada kuartal IV 2013 nanti. Sejauh ini, penjualan otomotif ASII masih melaju meski mulai sedikit melambat.