JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menjadi 7,5%, Selasa (12/11), ikut mengerek permintaan kupon obligasi korporasi. Biaya yang dikeluarkan perusahaan semakin tinggi karena imbal hasil obligasi negara acuan turut mendaki. Toh, kondisi itu tidak menyurutkan minat korporasi untuk mencari dana di pasar obligasi. Misalnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) tetap menerbitkan obligasi dengan target dana Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. TBIG menawarkan tiga seri obligasi. Seri A bertenor 370 hari, Seri B bertenor 3 tahun dan seri C bertenor 5 tahun. "Besaran penerbitan untuk masing-masing seri bergantung permintaan investor," kata Hari Mantoro, Direktur Utama PT HSBC Securities Indonesia, salah satu penjamin pelaksana emisi obligasi TBIG, Selasa (12/11). Hari merinci, kupon obligasi seri A berkisar antara 8,25%-9%, seri B menawarkan kupon antara 9%-9,85%, dan seri C 9,1%-10%. Obligasi ini mendapat peringkat AA- dari Fitch Ratings.
Bunga naik, pasar obligasi tetap ramai
JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menjadi 7,5%, Selasa (12/11), ikut mengerek permintaan kupon obligasi korporasi. Biaya yang dikeluarkan perusahaan semakin tinggi karena imbal hasil obligasi negara acuan turut mendaki. Toh, kondisi itu tidak menyurutkan minat korporasi untuk mencari dana di pasar obligasi. Misalnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) tetap menerbitkan obligasi dengan target dana Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. TBIG menawarkan tiga seri obligasi. Seri A bertenor 370 hari, Seri B bertenor 3 tahun dan seri C bertenor 5 tahun. "Besaran penerbitan untuk masing-masing seri bergantung permintaan investor," kata Hari Mantoro, Direktur Utama PT HSBC Securities Indonesia, salah satu penjamin pelaksana emisi obligasi TBIG, Selasa (12/11). Hari merinci, kupon obligasi seri A berkisar antara 8,25%-9%, seri B menawarkan kupon antara 9%-9,85%, dan seri C 9,1%-10%. Obligasi ini mendapat peringkat AA- dari Fitch Ratings.