JAKARTA. Sebulan setelah menerima status investment grade dari Standard & Poor's (S&P), Indonesia berpeluang menikmati efek positif atas kenaikan peringkat utang tersebut. Sebab, bunga euro bond, obligasi global Indonesia berdenominasi euro, yang akan terbit bulan depan bisa lebih ringan dibanding dengan surat utang sejenis terbitan tahun-tahun sebelumnya. Memang sejauh ini Kementerian Keuangan (Kemkeu) belum bersedia membeberkan detail rencana penerbitan obligasi tersebut. "Aturannya begitu," ujar Loto Srinaita Ginting, Direktur Surat Utang Negara Kemkeu, kepada KONTAN kemarin (19/6). Namun sebagai gambaran, tahun lalu Indonesia menyerap euro bond senilai 3 miliar dari dua seri surat utang. Pertama, seri RIEUR0623 bertenor tujuh tahun dengan kupon 2,625%. Seri kedua adalah RIEUR0628 berjangka waktu 12 tahun dengan kupon 3,75%. Total penawaran yang masuk mencapai 8,36 miliar atau kelebihan permintaan (oversubscribed) 2,8 kali.
Bunga obligasi global kian ringan
JAKARTA. Sebulan setelah menerima status investment grade dari Standard & Poor's (S&P), Indonesia berpeluang menikmati efek positif atas kenaikan peringkat utang tersebut. Sebab, bunga euro bond, obligasi global Indonesia berdenominasi euro, yang akan terbit bulan depan bisa lebih ringan dibanding dengan surat utang sejenis terbitan tahun-tahun sebelumnya. Memang sejauh ini Kementerian Keuangan (Kemkeu) belum bersedia membeberkan detail rencana penerbitan obligasi tersebut. "Aturannya begitu," ujar Loto Srinaita Ginting, Direktur Surat Utang Negara Kemkeu, kepada KONTAN kemarin (19/6). Namun sebagai gambaran, tahun lalu Indonesia menyerap euro bond senilai 3 miliar dari dua seri surat utang. Pertama, seri RIEUR0623 bertenor tujuh tahun dengan kupon 2,625%. Seri kedua adalah RIEUR0628 berjangka waktu 12 tahun dengan kupon 3,75%. Total penawaran yang masuk mencapai 8,36 miliar atau kelebihan permintaan (oversubscribed) 2,8 kali.