JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kembali mempertahankan tingkat bunga penjaminan untuk periode 15 Mei 2015 sampai dengan 14 September 2015. Artinya, bunga penjaminan untuk bank umum masih berada pada level 7,75% (rupiah) dan 1,5% (valas). Sementara bunga penjaminan untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tetap serta 10,25%. Sekretaris LPS Samsu Adi Nugroho menyampaikan, tingkat bunga penjaminan tersebut dipandang masih sejalan dengan kondisi likuiditas perekonomian dan perbankan saat ini. "Terutama dari pertumbuhan DPK yang lebih tinggi dari kredit yang membuat perbaikan kondisi likuiditas perbankan sepanjang semester pertama 2015," tulis Samsu dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (22/7). LPS juga menilai terdapat pengetatan pada likuiditas di bulan Juni yang diperkirakan bersifat sementara, akibat peningkatan kebutuhan konsumsi di bulan puasa dan hari raya. Selain itu, posisi nilai tukar rupiah dan arah kebijakan moneter terutama dalam merespons perkembangan ekonomi dan pasar keuangan global, masih menjadi faktor utama yang mempengaruhi perkembangan suku bunga simpanan perbankan ke depan. Sesuai ketentuan LPS, apabila suku bunga simpanan yang diperjanjikan antara bank dengan nasabah penyimpan melebihi tingkat bunga penjaminan simpanan, maka simpanan nasabah dimaksud menjadi tidak dijamin.
Bunga penjaminan LPS tetap hingga 14 September
JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kembali mempertahankan tingkat bunga penjaminan untuk periode 15 Mei 2015 sampai dengan 14 September 2015. Artinya, bunga penjaminan untuk bank umum masih berada pada level 7,75% (rupiah) dan 1,5% (valas). Sementara bunga penjaminan untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tetap serta 10,25%. Sekretaris LPS Samsu Adi Nugroho menyampaikan, tingkat bunga penjaminan tersebut dipandang masih sejalan dengan kondisi likuiditas perekonomian dan perbankan saat ini. "Terutama dari pertumbuhan DPK yang lebih tinggi dari kredit yang membuat perbaikan kondisi likuiditas perbankan sepanjang semester pertama 2015," tulis Samsu dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (22/7). LPS juga menilai terdapat pengetatan pada likuiditas di bulan Juni yang diperkirakan bersifat sementara, akibat peningkatan kebutuhan konsumsi di bulan puasa dan hari raya. Selain itu, posisi nilai tukar rupiah dan arah kebijakan moneter terutama dalam merespons perkembangan ekonomi dan pasar keuangan global, masih menjadi faktor utama yang mempengaruhi perkembangan suku bunga simpanan perbankan ke depan. Sesuai ketentuan LPS, apabila suku bunga simpanan yang diperjanjikan antara bank dengan nasabah penyimpan melebihi tingkat bunga penjaminan simpanan, maka simpanan nasabah dimaksud menjadi tidak dijamin.