Bunga Repo SUN Mulai Menarik



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akhirnya memutuskan untuk menurunkan bunga repo overnight. Penurunan bunga repo overnight semula ditetapkan suku bunga BI atau BI rate plus 300 basis poin atau 3%, kemudian menjadi BI rate plus 100 basis poin atau 1%. Selain itu, suku bunga Fasilitas Simpanan BI (FASBI) juga diturunkan dari semula BI Rate, minus 200 basis poin menjadi BI rate minus 100 basis poin.

Dalam pengumumannya, Kepala Biro BI Dyah N.K. Makhijani mengatakan, penurunan ini terjadi karena perkembangan pasar keuangan global yang sedang terjadi belakangan ini. "Ini juga untuk menjaga kecukupan likuiditas di industri perbankan dengan tetap menjaga efektivitas kebijakan moneter untuk mengendalikan inflasi," tulis Dyah.

Kepala Tresuri ANZ Panin Bank Willing Bollung mengatakan, penurunan suku bunga ini memberikan sentimen positif kepada industri perbankan. "Sebenarnya industri perbankan itu tidak dapat disimpulkan sedang krisis likuiditas," tutur Willing. Buktinya masih ada cukup ruang untuk mengucurkan kredit karena Loan to Deposit Ratio (LDR) industri perbankan masih sekitar 76%.


Lebih lanjut Willing mengatakan bahwa, BI berupaya untuk memberikan sinyal bahwa BI akan berusaha menyediakan kebutuhan likuiditas untuk industri perbankan. "Ini juga merupakan cara untuk mengurangi perang suku bunga deposito perbankan," tambah Willing. Penyesuaian ini terbukti ditanggapi positif di pasar keuangan. Buktinya rupiah bergerak wajar di kisaran Rp 9.450 per US$ hari ini.

Senada dengan Willing, Kepala Riset Tresuri PT BNI Tbk Rosady T.A. Montol mengatakan bahwa cara ini untuk menenangkan industri perbankan mengenai perkembangan ekonomi global saat ini. Penurunan bunga FASBI juga dilakukan agar perbankan makin mudah untuk mengakses likuiditas. "Apalagi banyak dana milik fund manager asing keluar dari Indonesia untuk mengantisipasi kebutuhan dolar sehingga likuiditas perbankan makin seret," tambahnya.

Head of Treasury PT BCA Tbk Branko Windoe mengatakan bahwa dengan diturunkannya suku bunga repo tersebut sudah tentu akan menjadi salah satu alternatif bagi bank untuk mencari dana. “Jika dibandingkan dengan patokan yang dulu sudah tentu suku bunga yang ada saat ini lebih menarik,” tuturnya.

Tetapi tentu saja ini akan berguna bagi bank-bank yang mempunyai simpanan di instrumen tersebut. Bagi bank-bank yang tidak banyak simpanan instrumen tersebut tentu saja ini bank-bank tersebut mempunyai SUN atau SBI untuk di repo. Jika bank yang tidak mempunyai simpanan di SBI dan SUN tentu saja mereka akan tetap memilih pinjaman antar bank.

Sedangkan direktur keuangan PT Bank Mandiri Tbk Pahala N. Mansyuri menyatakan dengan penurunan tersebut maka biaya untuk mencari alternatif dana jadi ikut turun juga. “Mungkin selama ini belum banyak bank yang memanfaatkan fasilitas repo karena biaya yang cukup tinggi akhirnya menjadi memanfaatkan fasilitas tersebut.” tuturnya. 

Selain itu ada kemungkinan bank-bank yang selama ini mencari pendanaan dengan memberikan suku bunga tinggi untuk dana pihak ketiganya akan memanfaatkan fasilitas tersebut sehingga mereka bisa memangkas beban biaya dana mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test