Bunga simpanan susut, bisnis nasabah kaya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan suku bunga simpanan yang kian tajam dinilai sebagai kesempatan emas bagi bisnis dana kelolaan nasabah tajir alias wealth management (WM) perbankan. Catatan saja, berdasarkan data lembaga penjamin simpanan (LPS) suku bunga deposito maksimum dan rata-rata (average) untuk simpanan dalam Rupiah pada 62 bank yang dipantau LPS (bank benchmark) terpantau masih turun masing-masing sebesar 11 basis poin (bps) dan 10 bps sejak awal kuartal IV 2017. Sementara, suku bunga deposito minimum untuk simpanan valas juga turun sebesar 1 bps sejak awal kuartal IV 2017. Pun, analisis uang beredar Bank Indonesia (BI) per September juga mencatatkan penurunan bunga simpanan dengan tenor 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan yang masing-masing tercatat 6,09%, 6,80%, 6,99% dan 6,91% atau turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,30%, 6,54%, 6,86%, 7,06^ dan 6,94%. Salah satu pemain bisnis wealth management di tanah air yakni PT Bank CIMB Niaga Tbk mengatakan sejauh ini pertumbuhan rata-rata bisnis WM CIMB Niaga sudah mencapai 20%, paling tidak sampai akhir Oktober 2017. Head of Retail Product CIMB Niaga Budiman Tanjung mengungkapkan, sampai dengan 31 Oktober 2017 pihaknya sudah memiliki dana kelolaan atau asset under management (AUM) sebesar Rp 18,9 triliun atau tumbuh 20% secara tahunan atau year on year (yoy). "Kami perkirakan sampai akhir tahun masih akan tumbuh sampai 20% yoy," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/11). Bank yang bersandi emiten BNGA ini menyebut, produk yang masih laris untuk segmen bisnis nasabah tajir ini antara lain market link structured deposit, obligasi, serta reksadana pasar uang. Nah, Budiman menilai tren penurunan suku bunga simpanan yang terus terjadi dinilai menjadi titik balik untuk terus mendorong pertumbuhan bisnis ini. Apalagi, pasca pemerintah selesai memberlakukan program amnesti pajak (tax amnesty) awal tahun silam.

"Animo masih kuat, dengan makin rendahya tingkat suku bunga, nasabah semakin aktif mencari instrumen dengan yield lebih tinggi serta mendiversifikasi aset mereka," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina