Bunga tabungan mulai bermekaran



JAKARTA. Nasabah bank kini punya banyak pilihan untuk menyimpan dananya. Maklum, perbankan berlomba-lomba mengemas produk simpanan demi menarik nasabah. Salah satu siasat klasik: mengerek bunga tabungan.

Bank Danamon Indonesia, misalnya, merilis Tabungan Super Combo berbunga 5% per tahun, setara bunga deposito. Dengan saldo minimal Rp 1 juta, nasabah mendapat dua rekening sekaligus, yakni SuperCombo Transaksi yang berfungsi layaknya dompet dan SuperCombo Simpanan berfungsi sebagai celengan.

Namun, untuk mendapatkan bunga 5%, nasabah harus menyimpan dana minimal Rp 35 juta. Perinciannya, nasabah mendapat fasilitas perpindahan melalui auto sweep jika di rekening dompet ada saldo Rp 10 juta dan rekening celengan bersaldo Rp 25 juta. Di SuperCombo Transaksi, nasabah meraih bunga 1,5%. "Sedangkan di celengan mendapatkan bunga 5%," imbuh Djoemingin Boediono, Head of Marketing Danamon, kepada KONTAN, kemarin (28/3).


Inovasi ini menjadi bagian dari upaya Danamon membidik pertumbuhan tabungan sebesar 20% menjadi Rp 37,93 triliun pada tahun ini.

Bank CIMB Niaga juga siap menaikkan bunga tabungan. CIMB akan menaikkan bunga tabungan berkisar 1%-2% tahun ini. Saat ini, bunga tabungan CIMB berkisar 3%-4%.

"Kami condong menaikkan bunga tabungan karena persaingan. Suku bunga tabungan mungkin naik minimal 175 basis poin seperti kenaikan BI rate," ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid, Kamis (27/3). Bank ini mengerek bunga tabungan lantaran persaingan menghimpun dana semakin ketat.

Bank Bukopin pun fokus menggenjot dana murah pada tahun ini. Soal kebijakan bunga tabungan, Bukopin mengakui kenaikannya mengacu BI rate. "Bunga tabungan biasanya di bawah BI rate," ucap Agus Hernawan, Direktur Ritel Bukopin, tanpa menyebutkan besaran bunga.

Sedangkan Lani Darmawan, Direktur Ritel Bank Internasional Indonesia (BII), menilai tingkat suku bunga tabungan di BII sudah sangat tinggi. "Saat ini, produk tabungan kami yang memiliki bunga paling tinggi adalah Tabungan Pro Plus. Tabungan ini khusus untuk segmen high network," terang Lani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro