Bunga Tinggi, Alam Sutera (ASRI) Bakal Terus Pangkas Utang Dalam Dollar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) akan mengurangi utang dalam mata uang dollar AS. Maklum, berdasarkan laporan keuangan emiten hingga kuartal III tahun ini, total utang ASRI dalam mata uang dollar AS mencapai Rp 3,8 triliun. 

ASRI dalam hasil publik ekspose menjelaskan, perusahaan ini terus mencari cara untuk menyelesaikan utang. "Kami ingin agar jumlah utang lebih rendah dan lebih terkontrol," jelas manajemen Alam Sutera dalam keterbukaan informasi. Ada beberapa opsi yang akan dilakukan Alam Sutera diantaranya dengan penjualan aset, penjualan day to day business dan pinjaman bank dalam mata uang rupiah. 

"Kami menyadari utang dollar AS kami cukup besar. Bahkan utang dollar AS kami pernah mencapai US$ 585 juta, tapi sudah berhasil kami turunkan secara bertahap," terang dia. Caranya adalah dengan mengkonversikan utang ke utang bank dalam rupiah. 


Baca Juga: Alam Sutera (ASRI) Sambut Baik Insentif PPN DTP Tahun 2023

ASRI berharap dengan strategi penurunan utang dalam mata uang dollar AS ini bisa mengurangi miss match antara pendapatan rupiah dengan utang dalam dollar AS. Sehingga rasio debt to equity membaik dan memberi dampak positif bagi para pemegang saham. Berdasarkan data RTI, harga saham ASRI dalam lima tahun terakhir telah turun 48,15%. Sementara dalam setahun harga saham ASRI turun 1,75%. 

Secara total, ASRI membukukan utang sebesar Rp 6,3 triliun hingga September 2023. Terdiri dari utang bank dan obligasi dollar AS sebesar Rp 3,8 triliun. Manajemen ASRI menjelaskan, utang tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2022. Sebab di tahun 2022, utang ASRI mencapai Rp 6,6 triliun. 

Sementara utang dollar AS sudah turun karena ditukar dengan utang bank dalam rupiah dengan cara tender offer bond 2024. Per Desember 2022, total obligasi dollar AS milik ASRI mencapai Rp 3,92 triliun. 

Cara tersebut menurut ASRI bisa memitigasi potensi kerugian kurs karena pendapatan ASRI yang masih dalam rupiah. Ke depan upaya ini masih akan terus dilakukan karena suku bunga obigasi sangat tinggi. Bahkan menurut hitungan ASRI, suku bunga tinggi mungkin akan berjalan dalam beberpa tahun. Sehingga dengan tarif bunga yang belum akan turun maka ASRI akan menurunkan jumlah pinjaman. 

Baca Juga: ASRI Targetkan Sales Rp 200 Miliar Lewat Alam Sutera Property Expo 2023

Mengenai strateginya, ASRI mengaku masih akan berdiskusi dengan berbagai pihak untuk mempelajari berbagai opsi agar utang obligasi yang jatuh tempo November 2025 ada penyelesaian yang baik. ASRI melihat ada beberapa opsi akan terbuka saat ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana