KONTAN.CO.ID - Pengembang menyambut baik kebijakan Bank Indonesia (BI) yang kembali memangkas suku bunga acuan atau 7 Day Repo Rate (7DRR) 25 basis poin menjadi 4,25%. Mereka menilai, kebijakan ini dapat menggairahkan pasar properti di dalam negeri. Pengembang berharap, kebijakan bank sentral itu bisa segera diikuti perbankan dengan menurunkan bunga pinjaman agar efektif. Kendati positif, pengembang tidak akan terlalu agresif meluncurkan proyek baru di sisa tiga bulan terakhir ini. Mereka hanya akan merilis proyek yang memang sudah dijadwalkan akan dipasarkan kuartal IV 2017.
"Sampai saat ini, kami belum merencanakan memajukan peluncuran proyek baru. Kami hanya merilis yang sudah disiapkan saja," ungkap Harun Hajadi, Direktur Ciputra Group pada KONTAN, Senin (25/9). Perlu persiapan Harun menambahkan, kendati BI kembali memangkas suku bunga acuan di akhir kuartal III, tapi tak lantas menjadikan kuartal IV 2017 sebagai momentum jor-joran meluncurkan proyek baru. Pasalnya, proyek itu tidak bisa diluncurkan serta merta begitu saja tanpa butuh persiapan. Adapun proyek anyar yang sedang disiapkan Ciputra di kuartal IV adalah proyek
mixed use di Batam serta pengembangan baru berupa apartemen di Ciputra World II Jakarta. Menurut Harun, alasan BI kembali menurunkan suku bunga acuan karena ekonomi masih lambat sehingga pasar butuh insentif, sementara inflasi terkontrol. "Tetapi supaya kebijakan ini lebih efektif, harus juga diikuti perbankan dengan menurunkan bunga kredit baik korporasi maupun kredit konsumen," kata Harun. Kredit konsumen yang ia maksud adalah kredit pemilikan rumah. Archied Noto Pradono, Direktur Investasi dan Penanaman Modal PT Intiland Development Tbk (DILD), mengungkapkan hal senada. Ia bilang, penurunan suku bunga acuan tidak lantas membuat kuartal IV 2017 sebagai waktu yang tepat meluncurkan proyek baru. Peluncuran proyek baru menurut Archied sangat tergantung daya beli masyarakat. "Peluncuran proyek baru kami masih melihat perkembangan pasar. Kami berharap, dengan penurunan suku bunga ini daya beli masyarakat juga bisa naik," kata Archied. Sebelumnya, Intiland berencana meluncurkan dua proyek baru tahun ini yakni proyek mixed use Dharmo Harapan Surabaya dan 57 Promanade Jakarta serta satu pengembangan baru yakni South Quarter (SQ) Fase II. Namun hingga saat ini, perusahaan baru merilis satu proyek, yakni 57 Promonade pada akhir Agustus lalu. Sedangkan peluncuran dua proyek lainnya akan tergantung dari perkembangan pasar. Di luar kedua proyek tersebut, Intiland juga masih memiliki proyek baru yang pengembangannya belum ditentukan yakni H city dan WestOne City di Jakarta.
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) juga tidak akan tergesa-gesa mempercepat peluncuran proyek baru. Indra W Antono, Wakil Direktur Utama APLN mengatakan, pihaknya tetap akan meluncurkan proyek sesuai dengan rencana awal perusahaan. "Pemangkasan suku bunga acuan itu pasti butuh waktu untuk diaplikasikan oleh perbankan," kata Indra. Kuartal IV tahun ini, APLN hanya akan merilis proyek berupa ruko di Karawang yang sudah direncanakan sejak lama. Sedangkan sebelumnya, perusahaan sudah merilis pengembangan proyek berupa apartemen di Batam. APLN baru akan mempercepat peluncuran proyek baru di awal tahun depan setelah penurunan suku bunga acuan sudah mulai diikuti perbankan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rizki Caturini