JAKARTA. Dua emiten pertambangan, yakni PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menderita penurunan laba bersih sepanjang kuartal I-2010. Pemicunya adalah peningkatan beban bunga utang dan penguatan nilai rupiah. Selama tiga bulan pertama tahun ini laba bersih INDY sebesar Rp 291,74 miliar. Artinya melorot 35,36% dari periode sama tahun lalu. Padahal, pendapatannya meningkat 56,08% menjadi Rp 748,42 miliar dari sebelumnya Rp 479,51 miliar. Alhasil, laba usahanya meroket 712,74% menjadi Rp 45,92 miliar. Selain itu, Kepala Hubungan Investor INDY, Retina Rosabai, bilang, ada faktor lain pemicu penurunan laba bersih INDY. Pertama, peningkatan beban bunga pinjaman sebesar 84,4% dari Rp 65,56 miliar menjadi Rp 120,89 miliar. Peningkatan ini bersumber dari penerbitan obligasi oleh anak usahanya, Indo Integrated Energy II B.V., senilai US$ 230 juta belum lama ini. Bunganya sebesar 9,75% per tahun.
Bunga Utang Gerus Laba Emiten Tambang
JAKARTA. Dua emiten pertambangan, yakni PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menderita penurunan laba bersih sepanjang kuartal I-2010. Pemicunya adalah peningkatan beban bunga utang dan penguatan nilai rupiah. Selama tiga bulan pertama tahun ini laba bersih INDY sebesar Rp 291,74 miliar. Artinya melorot 35,36% dari periode sama tahun lalu. Padahal, pendapatannya meningkat 56,08% menjadi Rp 748,42 miliar dari sebelumnya Rp 479,51 miliar. Alhasil, laba usahanya meroket 712,74% menjadi Rp 45,92 miliar. Selain itu, Kepala Hubungan Investor INDY, Retina Rosabai, bilang, ada faktor lain pemicu penurunan laba bersih INDY. Pertama, peningkatan beban bunga pinjaman sebesar 84,4% dari Rp 65,56 miliar menjadi Rp 120,89 miliar. Peningkatan ini bersumber dari penerbitan obligasi oleh anak usahanya, Indo Integrated Energy II B.V., senilai US$ 230 juta belum lama ini. Bunganya sebesar 9,75% per tahun.