KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak tahun lalu, penerbitan utang pemerintah melonjak seiring untuk memenuhi besarnya pembiayaan akibat dampak virus corona baik di bidang kesehatan, sosial, hingga ekonomi. Namun, penerbitan utang itu akan berimplikasi kepada beban bunga utang. Pada 2019 sebelum terjadinya pandemi utang neto pemerintah sebesar Rp 437,5 triliun. Kemudian, melonjak hingga Rp 1.226,8 triliun di tahun 2020. Lalu, pada 2021 outlook utang neto sebesar Rp 1.177,4 triliun. Penambahan utang neto tahun lalu walhasil membuat akumulasi bunga utang pemerintah sebesar Rp 314,1 triliun, naik Rp 38,6 triliun dari tahun sebelumnya. Jumlah itu terus mekar, jika dihitung sejak 2019 maka total bunga utang sebesar Rp 373,3 triliun pada 2021, atau bertambah Rp 97,8 triliun.
Bunga utang pemerintah mulai merekah tahun ini, begini kata ekonom Bank Mandiri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak tahun lalu, penerbitan utang pemerintah melonjak seiring untuk memenuhi besarnya pembiayaan akibat dampak virus corona baik di bidang kesehatan, sosial, hingga ekonomi. Namun, penerbitan utang itu akan berimplikasi kepada beban bunga utang. Pada 2019 sebelum terjadinya pandemi utang neto pemerintah sebesar Rp 437,5 triliun. Kemudian, melonjak hingga Rp 1.226,8 triliun di tahun 2020. Lalu, pada 2021 outlook utang neto sebesar Rp 1.177,4 triliun. Penambahan utang neto tahun lalu walhasil membuat akumulasi bunga utang pemerintah sebesar Rp 314,1 triliun, naik Rp 38,6 triliun dari tahun sebelumnya. Jumlah itu terus mekar, jika dihitung sejak 2019 maka total bunga utang sebesar Rp 373,3 triliun pada 2021, atau bertambah Rp 97,8 triliun.