Bungasari Resmikan Penggunaan PLTS Atap, Bisa Hemat Biaya Hingga Rp 3 Miliar Setahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Ekonomi hijau semakin menjadi perhatian banyak pihak. PT Bungasari Flour Mills Indonesia misalnya meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap Bungasari Medan, Sumatera Utara (Sumut).

PLTS Atap Bungasari Medan berkapasitas 2.4 megawatt-peak ini adalah satu di antara tiga proyek Bungasari Hijau untuk Negeri yang berorientasikan pada transisi energi baru terbarukan. PLTS Atap ini tercatat sebagai yang terbesar di Sumut hingga saat ini dan terbesar pada kategori pabrik terigu di Indonesia.

Bungasari juga melakukan instalasi absorption chilller yang merupakan proyek waste heat conversion serta proses sertifikasi industri hijau yang berorientasi ramah lingkungan, di pabrik Bungasari di Cilegon, Banten. Investasi di pabrik Bungasari di Cilegon dan Medan ini merupakan bagian dari upaya untuk mencegah global warming yang mengancam lingkungan. 


Baca Juga: Komitmen Bungasari Menuju Pembangunan Bekerlanjutan dengan Pemanfaatan Limbah

"Bungasari mendukung upaya pemerintah menuju pencapaian target nol emisi pada 2060 dengan mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT) sebagai sumber pasokan energi," ujar Presiden Direktur Bungasari, Budianto Wijaya, dalam rilis yang diterima Kontan.co,id, Kamis (24/11).

Upaya Bungasari yang berorientasikan industri hijau di Medan ini bermula dengan menggandeng PT Xurya Daya Indonesia, sebuah startup nasional penyedia jasa pembangunan PLTS Atap. 

Dengan beroperasinya proyek PLTS Atap ini, Bungasari akan memproduksi sendiri energi listrik untuk kebutuhan pabrik di Medan, dengan sumber tenaga surya sebesar 2,94 juta kilowatt-hour (kWh) per tahun atau setara dengan penghematan pengeluaran hingga Rp 3 miliar per tahun.

Baca Juga: Bungasari produsen terigu pertama Indonesia gunakan sumber energi terbarukan

Produksi energi listrik bersih tersebut juga setara dengan pengurangan karbon dioksida sejumlah 68,66 juta kg atau konsumsi listrik untuk 46,969 rumah atau green house gas (22,26 juta liter). 

Selain itu, dengan pemanfaatan sinar matahari sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan, Bungasari juga melakukan penghematan yang sebanding dengan penghematan emisi atas 14.704 kendaraan roda empat. Kemudian mendorong ekonomi hijau dengan perbandingan penanaman pohon sejumlah 881.414 pohon. 

Baca Juga: Pertumbuhan konsumsi tepung terigu hingga akhir tahun 2019 diprediksi melambat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian