Burden sharing, BI sudah beli SBN sebesar Rp 82,1 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memegang komitmennya dalam berbagi beban (burden sharing) bersama pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk biaya penanganan dampak pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, bentuk komitmen tersebut salah satunya adalah pembelian Surat Berharga Negara (SBN) oleh bank sentral di pasar perdana lewat mekanisme pembelian langsung. 

Baca Juga: BI: Ketidakpastian pasar keuangan global menekan pergerakan rupiah


Hingga saat ini, BI telah membeli SBN sejumlah Rp 82,1 triliun. "Ini seusai dengan keputusan bersama Menteri Keuangan tanggal 7 Juli 2020," tutur Perry, Rabu (19/8) via video conference.

Perry mengatakan, dengan komitmen BI untuk berbagai beban ini, pemerintah bisa lebih memfokuskan diri pada upaya akselerasi realisasi APBN untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. 

Selain itu, BI juga membeli SBN di pasar perdana lewat mekanisme pasar seusai dengan keputusan bersama Menteri Keuangan tanggal 16 April 2020. Hingga 18 Agustus 2020, BI telah membeli SBN di pasar perdana sebesar Rp 42,96 triliun. 

Baca Juga: Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di level 4% pada Agustus 2020

Pembelian ini termasuk dengan skema lelang utama sebagai non competitive bidder, Greenshoe Option (GSO) dan private placement. "BI terus memperkuat sinergi ekspansi moneter dengan akselerasi stimulus fiskal pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi