NEW YORK. Bursa Amerika Serikat move on dari kekhawatiran terhadap Yunani. Pasar kini bertopang pada kinerja korporasi dan pergerakan komoditas. Salah satu indeks acuan AS yang memperdagangkan saham-saham teknologi, Nasdaq Composite Index kembali mencetak rekor di hari kedua. Sedangkan penurunan harga minyak menahan laju saham-saham energi penghuni Indeks Standard & Poor's 500. Alhasil, menutup perdagangan Jumat (17/7), Indeks Nasdaq melesat 0,9% ke level 5.210,14 pada pukul 4 sore waktu New York.
S&P 500 Index hanya naik 0,1% menjadi 2.126,64, atau 5 poin dari posisi rekor tertingginya. Dow Jones Industrial Average kehilangan 33,8 poin atau turun 0,2% menjadi 18.086,45. "Sekarang kita memperhatikan kinerja korporasi, dengan latar belakang apa yang terjadi di dunia internasional," kata Bill Schultz, Chief Investment Officer di McQueen, Ball & Associates Inc, Pennsylvania. Gubernur bank sentral AS Federal Reserve, Janet Yellen memberi indikasi akan menaikkan bunga tahun ini. Menurut dia, menahan bunga untuk tak naik sama berisikonya dengan menaikkan bunga terlalu cepat.