NEW YORK. Saham-saham di bursa AS mengalami reli. Hal itu disebabkan data mengenai anggaran belanja dan tingkat kepercayaan konsumen yang melampaui estimasi analis. Saham-saham yang mencatatkan kenaikan kemarin malam adalah: Schlumberger Ltd dan Occidental Petroleum Corp yang masing-masing naik 1,3% seiring dengan lonjakan harga minyak yang berada di atas level US$ 80 sebarel. Kenaikan juga dialami Citigroup Inc dan JP Morgan Chase & Co yang reli lebih dari 1,9% seiring dengan rebound-nya saham-saham perbankan setelah dua hari melorot. Sementara Accenture Plc melompat 4,5% setelah memprediksi tingkat penjualan yang melampaui estimasi analis.Pada pukul 16.00 waktu New York, S&P 500 Index naik 0,4% menjadi 1.146,24. Sementara, indeks Dow Jones naik 0,4% ke 10.829,68. Ini merupakan reli terbesar pada bulan September sejak 1939."Selama anggaran belanja personal terys naik, seseorang tidak akan beranggapan negatif mengenai perekonomian dan pasar saham," jelas Stanley Nabi, vice chairman Silvercrest Asset Management Group.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa AS alami reli terbesar September sejak 1939
NEW YORK. Saham-saham di bursa AS mengalami reli. Hal itu disebabkan data mengenai anggaran belanja dan tingkat kepercayaan konsumen yang melampaui estimasi analis. Saham-saham yang mencatatkan kenaikan kemarin malam adalah: Schlumberger Ltd dan Occidental Petroleum Corp yang masing-masing naik 1,3% seiring dengan lonjakan harga minyak yang berada di atas level US$ 80 sebarel. Kenaikan juga dialami Citigroup Inc dan JP Morgan Chase & Co yang reli lebih dari 1,9% seiring dengan rebound-nya saham-saham perbankan setelah dua hari melorot. Sementara Accenture Plc melompat 4,5% setelah memprediksi tingkat penjualan yang melampaui estimasi analis.Pada pukul 16.00 waktu New York, S&P 500 Index naik 0,4% menjadi 1.146,24. Sementara, indeks Dow Jones naik 0,4% ke 10.829,68. Ini merupakan reli terbesar pada bulan September sejak 1939."Selama anggaran belanja personal terys naik, seseorang tidak akan beranggapan negatif mengenai perekonomian dan pasar saham," jelas Stanley Nabi, vice chairman Silvercrest Asset Management Group.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
