Bursa AS berfluktuasi pasca positifnya payrolls AS



NEW YORK. Bursa saham AS berfluktuasi setelah data pekerjaan di bulan Oktober melonjak tajam, meningkatkan optimisme perekonomian bahkan ketika Federal Reserve bersiap untuk menaikkan suku bunga.

Indeks Standard & Poor 500 tergelincir kurang dari 0,1% ke level 2.099,29 pada pukul 09:32 pagi di New York, Jumat (6/11) setelah indeks menuju kemajuan pekan keenam untuk memperpanjang reli terpanjang tahun ini.

Data hari ini menunjukkan 271.000 pekerjaan ditambahkan pada bulan Oktober lalu, melebihi semua perkiraan dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom. Tingkat pengangguran turun menjadi 5%, dan rata-rata penghasilan per jam naik dari tahun sebelumnya menjadi yang terbesar sejak Juli 2009.


Salah satu prasyarat Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga adalah perbaikan lebih lanjut di pasar tenaga kerja. Pejabat The Fed mengatakan pada bulan Oktober bahwa mereka akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga pada pertemuan mereka berikutnya, dan Ketua The Fed Janet Yellen pekan ini akan memperkuat pandangannya dengan mengatakan Desember adalah bulan untuk kemungkinan kenaikan. Para pembuat kebijakan akan memiliki satu lagi laporan pekerjaan bulanan untuk menilai sebelum mereka pertemuan di akhir tahun ini.

Komentar dari Yellen membantu menahan reli yang membawa S&P 500 hanya berjarak 1% dari rekor. Acuan telah meningkat sebanyak 13% dari level terendah di bulan Agustus. Kenaikan dalam dua bulan terakhir telah bergerak dikisaran rebound dalam saham komoditas, setelah mereka memimpin penurunan selama aksi jual musim panas yang dipicu oleh kekhawatiran bahwa pelemahan dalam perekonomian China akan menyebar.

Pedagang telah merubah taruhan mereka terhadap kenaikan suku bunga di bulan Desember, sekarang memperkirakan kesempatan 72% bahwa bank sentral akan bergerak pada pertemuan bulan depan, naik dari 56% sebelum laporan pekerjaan dan 36% pada bulan lalu. Ketua The Fed Bank St Louis James Bullard dijadwalkan untuk memberikan komentar pagi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto