NEW YORK. Bursa Amerika Serikat kembali bergerak naik meski cenderung flat pada perdagangan Rabu (2/7) waktu setempat. Investor yang sedang menunggu data ketenagakerjaan yang akan dirilis pemerintah nanti malam, cukup puas dengan data tenaga kerja perusahaan swasta dan perumahan yang sudah lebih dulu keluar. Standard & Poor's Index naik kurang dari 0,1% ke 1.974,62 pada pukul 4 sore waktu New York. Sedangkan Dow Jones Industrial Average ditutup 20,17 poin atau 0,1% ke 16.976,24. Kedua level ini kembali mencetak rekornya, meski Dow Jones gagal menyentuh level 17.000 untuk hari kedua. Namun, saham perusahaan menengah terkoreksi, terlihat dari Index Russell 2000 yang merosot 0,5%, setelah naik 0,8% di hari sebelumnya. Penyemangat bursa AS adalah ADP Research Institute yang menunjukkan seluruh perusahaan di AS menambah 281.000 pekerja di bulan Juni. Data ini lebih tinggi dibanding perkiraan ekonom yang dikumpulkan Bloomberg, yaitu 205.000. Sebelumnya, AS mengumumkan kenaikan juga di sektor properti. Permintaan rumah inden di bulan Mei naik 6,1%. Pertumbuhan ini didukung oleh pernyataan bank sentral AS. Gubernur Federal Reserve Janet Yellen kemarin di forum International Monetary Fund (IMF) mengatakan, suku bunga tidak bisa menjadi alat utama menjaga stabilitas finansial. Bank sentral AS sudah menjaga bunga acuan mendekati nol persen sejak Desember 2008."Kebijakan moneter menghadapi keterbatasan signifikan sebagai alat untuk mendukung stablitas finansial," kata dia. Bulan lalu, Yellen menyatakan, kebijakan moneter, pertumbuhan sektor properti, harga saham, dan ekonomi global haru menjadi petunjuk pertumbuhan lebih lanjut. Pasar saat ini memang menantikan sinyal The Fed mengenai penentuan waktu yang tepat untuk menaikkan suku bunga.
Bursa AS cetak rekor bermodal data tenaga kerja
NEW YORK. Bursa Amerika Serikat kembali bergerak naik meski cenderung flat pada perdagangan Rabu (2/7) waktu setempat. Investor yang sedang menunggu data ketenagakerjaan yang akan dirilis pemerintah nanti malam, cukup puas dengan data tenaga kerja perusahaan swasta dan perumahan yang sudah lebih dulu keluar. Standard & Poor's Index naik kurang dari 0,1% ke 1.974,62 pada pukul 4 sore waktu New York. Sedangkan Dow Jones Industrial Average ditutup 20,17 poin atau 0,1% ke 16.976,24. Kedua level ini kembali mencetak rekornya, meski Dow Jones gagal menyentuh level 17.000 untuk hari kedua. Namun, saham perusahaan menengah terkoreksi, terlihat dari Index Russell 2000 yang merosot 0,5%, setelah naik 0,8% di hari sebelumnya. Penyemangat bursa AS adalah ADP Research Institute yang menunjukkan seluruh perusahaan di AS menambah 281.000 pekerja di bulan Juni. Data ini lebih tinggi dibanding perkiraan ekonom yang dikumpulkan Bloomberg, yaitu 205.000. Sebelumnya, AS mengumumkan kenaikan juga di sektor properti. Permintaan rumah inden di bulan Mei naik 6,1%. Pertumbuhan ini didukung oleh pernyataan bank sentral AS. Gubernur Federal Reserve Janet Yellen kemarin di forum International Monetary Fund (IMF) mengatakan, suku bunga tidak bisa menjadi alat utama menjaga stabilitas finansial. Bank sentral AS sudah menjaga bunga acuan mendekati nol persen sejak Desember 2008."Kebijakan moneter menghadapi keterbatasan signifikan sebagai alat untuk mendukung stablitas finansial," kata dia. Bulan lalu, Yellen menyatakan, kebijakan moneter, pertumbuhan sektor properti, harga saham, dan ekonomi global haru menjadi petunjuk pertumbuhan lebih lanjut. Pasar saat ini memang menantikan sinyal The Fed mengenai penentuan waktu yang tepat untuk menaikkan suku bunga.