Bursa AS dibuka berfluktuasi pasca reli S&P 500



NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) berfluktuasi, mengikuti reli terpanjang Indeks Standard & Poor 500 tahun ini, dengan indeks acuan berada di dekat level tertinggi sejak aksi jual yang terjadi pada bulan Agustus lalu.

Indeks ekuitas utama melonjak 1% dari 2.000 kemarin, di dekat level di mana kenaikan sebelumnya tersendat pada akhir Agustus, dan reli lain kehabisan tenaga setelah The Fed mengutip gejolak pasar global dan perlambatan di China terhadap keputusan untuk tidak menaikkan suku bunga di bulan lalu.

Indeks S&P 500 tergelincir 0,1% ke level 1.984,19 pada pukul 09:32 pagi waktu New York, Selasa (6/10) setelah naik 1,8% pada hari Senin (5/10) ke level tertinggi lebih dari dua minggu.


Indeks acuan ini naik dalam lima hari sebelumnya memulihkan hampir U$ 700 miliar untuk harga ekuitas AS, setelah ekspektasi untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve telah didorong keluar ke tahun depan. Yang telah mengirimkan dollar lebih rendah dan mendorong saham energi, bahan baku dan industri di tengah spekulasi bahwa mata uang AS yang lebih lemah akan mengangkat keuntungan bagi perusahaan-perusahaan multinasional yang menguntungkan ketika pendapatan luar negeri mereka dikonversi kembali ke dollar.

Setelah kuartal terburuk S&P 500 sejak 2011, 12 dari 21 ahli strategi yang disurvei Bloomberg telah memangkas proyeksi akhir tahun mereka untuk indeks. Untuk mendapatkan perkiraan rata-rata mereka, indeks harus menggalang lebih dari 7,8% antara sekarang hingga akhir Desember.

Sementara perlambatan China dan kebijakan The Fed memiliki pengaruh terberat sentimen investor akhir-akhir ini, laba perusahaan akan mulai mengambil perhatian lebih. Alcoa Inc. secara tidak resmi memulai musim pelaporan setelah pasar ditutup pada 8 Oktober. Analis memproyeksikan laba anggota S&P 500 turun 6,9% pada kuartal ketiga.

Data hari ini menunjukkan defisit perdagangan AS melebar pada bulan Agustus yang terbesar dalam lima bulan setelah impor naik dan pertumbuhan di luar negeri yang lemah membatasi penjualan untuk pelanggan di luar negeri.

Kesenjangan meningkat 15,6% ke $ 48.3 miliar dari revisi $ 41.8 miliar pada bulan Juli. Perkiraan rata-rata dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom menyerukan defisit sebesar $ 48 miliar. Ekspor barang turun ke level terendah sejak Juni 2011

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto