Bursa AS juga terpapar defisit perdagangan China



NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat sedikit berubah, karena investor mempertimbangkan perlambatan ekonomi China yang bisa mengarah kepada pengurangan kebijakan moneter negara itu.

Saham komoditas memimpin penurunan di indeks S & P 500, seperti Chesapeake Energy Corp (CHK) dan Mosaic Co turun 1,5 %, JPMorgan Chase & Co (JPM) merosot 1,8% menjadi penurunan. Sementara Oracle Corp (ORCL) turun 2%.

S & P 500 turun 0,2% menjadi 1.367,87 pada 10:33 AM waktu New York. Sementara itu indeks acuan naik 2,1% dalam empat minggu terakhir. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average naik 3,37 poin atau kurang dari 0,1% menjadi 12.925,39.


"China memiliki tanda tanya besar," kata Erick Maronak, kepala investasi dari Victory Capital Management Inc di New York.

Investor saat ini belum mengetahui sikap China untuk menaikkan pertumbuhan ekonominya seperti semula. Sementara Uni Eropa masih memiliki pekerjaan besar untuk mengatasi krisis utang yang membutuhkan waktu bertahun-tahun agar bisa kembali pulih.

Sementara itu, kinerja saham global juga turun hari, juga terpengaruh oleh defisit perdagangan China yang terjadi bulan Februari lalu. Defisit perdagangan China ini merupakan yang terparah sejak 22 tahun lalu.

Dampak dari defisit perdagangan China itu mempengaruhi kinerja perusahaan perbankan di bursa AS. Dari 24 perusahaan perbankan di S & P 500, tercatat penurunan 1,3%. JPMorgan turun 1,8% menjadi US$ 40,31. Morgan Stanley (MS) turun 2,2% menjadi US$ 17,97. Sementara Wells Fargo & Co (WFC) turun 1,5% menjadi $ 31,19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri