NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) turun untuk hari ketiga, Jumat (13/11) menyusul rilis data penjualan ritel yang tak sesuai prediksi. Data ini menambah kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi yang akan menjadi pijakan buat pembuat kebijakan untuk menaikkan suku bunga di Desember mendatang. Indeks Standard & Poor 500 melemah 0,2 % menjadi 2.041,31 pada 09:32 di New York. Indeks acuan ini turun 1,4 % pada Kamis dipicu pelemahan dalam komoditas energi dan baku-bahan penyedia dan investor bersiap untuk suku bunga potensi kenaikan sesegera bulan depan. "Mungkin beberapa saham naik terlalu banyak, terlalu cepat dan kemudian tren baru untuk akhir tahun akan dimulai setelah keputusan Fed. Jika saya harus menilai dari gambaran yang lebih besar, saya benar-benar khawatir bahwa hampir semua komoditas yang jatuh,” Nicola Marinelli, portofolio manager Pentalpha Capital.
Bursa AS kembali memerah pasca rilis data ritel
NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) turun untuk hari ketiga, Jumat (13/11) menyusul rilis data penjualan ritel yang tak sesuai prediksi. Data ini menambah kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi yang akan menjadi pijakan buat pembuat kebijakan untuk menaikkan suku bunga di Desember mendatang. Indeks Standard & Poor 500 melemah 0,2 % menjadi 2.041,31 pada 09:32 di New York. Indeks acuan ini turun 1,4 % pada Kamis dipicu pelemahan dalam komoditas energi dan baku-bahan penyedia dan investor bersiap untuk suku bunga potensi kenaikan sesegera bulan depan. "Mungkin beberapa saham naik terlalu banyak, terlalu cepat dan kemudian tren baru untuk akhir tahun akan dimulai setelah keputusan Fed. Jika saya harus menilai dari gambaran yang lebih besar, saya benar-benar khawatir bahwa hampir semua komoditas yang jatuh,” Nicola Marinelli, portofolio manager Pentalpha Capital.