Bursa AS melenggang sentuh rekor meski NFP meleset



NEW YORK. Bursa Amerika Serikat (AS) kembali menyentuh rekor dua hari berturut-turut pada perdagangan Jumat (2/6). Meski kecewa dengan angka ketenagakerjaan, pasar saham AS ditenagai keyakinan bank sentral Federal Reserve akan tetap menaikkan bunga pada Juni mendatang. 

Pada data nonfarm payrolls, pemerintah AS mengumumkan ada penambahan tenaga kerja 138.000 di bulan Mei, lebih rendah ketimbang perkiraan ekonom di pasar. Malah, angka pencapaian dua bulan sebelumnya dikoreksi lebih rendah 66.000.

Meski begitu, pasar tetap berkekspektasi The Fed akan menaikkan bunga pada pertemuan 13-14 Juni mendatang. Pelaku pasar memperkirakan ada kemungkinan 90,7% The Fed menaikkan 25 basis poin, menurut Thomson Reuters. 


"Ini mengejutkan karena tidak sejalan dengan semua data tenaga kerja yang kita lihat," kata Russell Price, Senior Ekonom di Ameriprise Financial Services Inc di Troy, Michigan. 

Padahal, kenaikan angka ketenagakerjaan bisa meningkatkan ekspektasi pasar mengenai perbaikan ekonomi, setelah beberapa sajian data lainnya memburuk seperti pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), penjualan rumah dan otomotif. 

AS diyakini harus membuat 75.000 - 10.000 pekerjaan baru setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan populasi usia produktif. 

Pada perdagangan yang ditutup dini hari tadi, Dow Jones Industrial Average naik 62,11 poin atau 0,29% menjadi 21.206,29. S&P 500 bertambah 9,01 poin atau 0,37% menjadi 2.439,07. Nasdaq Composite naik 58,97 poin menjadi 6.305,8.

Di S&P, saham-saham teknologi yang naik 1,04% dan industrial yang naik 0,49%, mengerek bursa. Saham teknologi sepanjang tahun ini merupakan pencatat kinerja terbaik, yaitu dengan kenaikan sampai 21,26%. 

Sebanyak 6,37 miliar saham berpindah tangan di bursa AS kemarin, berbanding 6,65 miliar transaksi rata-rata dalam 20 hari terakhir. 

Dalam sepekan, S&P bertambah 0,95%. Dow naik 0,59%, dan Nasdaq bertambah 1,54%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia