NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) jatuh, Selasa (13/9) di tengah kembali jatuhnya harga minyak mentah, dan seiring investor tetap mencermati kemampuan bank sentral untuk mendorong pertumbuhan. Mengacu Bloomberg, indeks S & P 500 Index turun 0,7 % ke level 2.143,13 pada pukul 09:32 pagi waktu New York. Pasar saham menjalani reli terbesar dalam dua bulan kemarin setelah Gubernur Federal Reserve Lael Brainard mengujarkan "kehati-hatian" nya dalam menaikkan suku bunga. Di sisi lain, reli di bursa Asia semalam terhenti, bahkan setelah rebound yang kuat di pasar AS kemarin dan seiring data menunjukkan ekonomi China menguat pada bulan Juli. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) merosot 2,3 % seiring Badan Energi Internasional mengubah pandangan terhadap surplus stok global dan melihat surplus akan bertahan sampai 2017.
Bursa AS memerah terseret kejatuhan minyak
NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) jatuh, Selasa (13/9) di tengah kembali jatuhnya harga minyak mentah, dan seiring investor tetap mencermati kemampuan bank sentral untuk mendorong pertumbuhan. Mengacu Bloomberg, indeks S & P 500 Index turun 0,7 % ke level 2.143,13 pada pukul 09:32 pagi waktu New York. Pasar saham menjalani reli terbesar dalam dua bulan kemarin setelah Gubernur Federal Reserve Lael Brainard mengujarkan "kehati-hatian" nya dalam menaikkan suku bunga. Di sisi lain, reli di bursa Asia semalam terhenti, bahkan setelah rebound yang kuat di pasar AS kemarin dan seiring data menunjukkan ekonomi China menguat pada bulan Juli. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) merosot 2,3 % seiring Badan Energi Internasional mengubah pandangan terhadap surplus stok global dan melihat surplus akan bertahan sampai 2017.