NEW YORK. Saham-saham di bursa AS tidak dapat menghindar dari tekanan aksi jual global. Hal itu mengikuti penurunan terburuk sejak 1987 dalam dua hari berturut-turut yang dialami bursa Jepang. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 1,1%; sementara indeks MSCI All-Country World Index anjlok 2,3% pada pukul 16.32 waktu New York. Sedangkan indeks Dow Jones turun 1,15% menjadi 11.855,40. Sebelumnya, indeks S&P sempat terjun bebas sebesar 2,7%. Namun, penurunan bursa AS semakin berkurang setelah the Federal Reserve bilang perekonomian AS berada dalam posisi yang stabil.Thomas Lee, Equity Strategist JP Morgan Chase & Co dan Mary Ann Bartels of Bank of America Corp berpendapat, penurunan yang terjadi di S&P sebelumnya bisa jadi merupakan sinyal untuk memborong saham. "Sepertinya situasi nuklir di Jepang tidak akan menyebar ke area lokal. Hal itu menyebabkan investor menjadi lebih percaya diri bahwa perekonomian global akan mampu melewati musibah ini," jelas John Barr dari Needham Asset Management LLC. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bursa AS tak dapat menghindar dari tekanan jual global
NEW YORK. Saham-saham di bursa AS tidak dapat menghindar dari tekanan aksi jual global. Hal itu mengikuti penurunan terburuk sejak 1987 dalam dua hari berturut-turut yang dialami bursa Jepang. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 1,1%; sementara indeks MSCI All-Country World Index anjlok 2,3% pada pukul 16.32 waktu New York. Sedangkan indeks Dow Jones turun 1,15% menjadi 11.855,40. Sebelumnya, indeks S&P sempat terjun bebas sebesar 2,7%. Namun, penurunan bursa AS semakin berkurang setelah the Federal Reserve bilang perekonomian AS berada dalam posisi yang stabil.Thomas Lee, Equity Strategist JP Morgan Chase & Co dan Mary Ann Bartels of Bank of America Corp berpendapat, penurunan yang terjadi di S&P sebelumnya bisa jadi merupakan sinyal untuk memborong saham. "Sepertinya situasi nuklir di Jepang tidak akan menyebar ke area lokal. Hal itu menyebabkan investor menjadi lebih percaya diri bahwa perekonomian global akan mampu melewati musibah ini," jelas John Barr dari Needham Asset Management LLC. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News