NEW YORK. Indeks saham di Wall Street naik minggu ini. Dow Jones Industrial Average naik ke level tertinggi sejak 2007. Sebab, data ekonomi justru menunjukkan hasil yang lebih baik dari perkiraan meskidibayangi kekhawatiran terhadap pemotongan pengeluaran pemerintah federal dan pemilihan umum di Italia.Indeks pengembang naik 1,5% karena penjualan rumah meningkat lebih dari perkiraan. Harga saham Home Depot (HD) Inc melonjak 5,3% setelah menaikkan dividen dan menyetujui pembelian kembali saham senilai $17 miliar meski perolehan laba naik lebih baik dari perkiraan. Adapun harga saham JC Penney Co anjlok 21% dan Sears Holdings Corp merosot 6% menyusul estimasi kerugian di kuartal 1 2013. Sedangkan saham Apple Inc turun 4,5% setelah Chief Executive Officer (CEO) Tim Cook gagal untuk meredakan kegelisahan investor yang menginginkan kejelasan lebih lanjut tentang rencananya terhadap tumpukan uang tunai perusahaan.Indeks 500 Standard & Poor naik 0,2% menjadi 1,518.20 selama lima hari, rebound setelah penurunan pertama yang terjadi di 2013. The Dow bertambah 89.09 poin, atau 0,6%, ke 14,089.66, tertinggi sejak Oktober 2007. Kedua hasil ini diperoleh pada bulan Februari. Total, S & P 500 naik 1,1% selama empat bulan berturur-turut dan Dow melesat 1,4%."Ini lebih merupakan kelanjutan dari cerita pertumbuhan, yang berkebalikan dengan estimasi anjloknya pengeluaran konsumen," ujar Bill Schultz, kepala investasi yang mengawasi sekitar dana kelolaan sebesar $ 1,1 miliar di McQueen Ball & Associates, Pennsylvania. "Pasar ini masih memiliki bias untuk bullish."Nilai saham sebenarnya jatuh pada hari pertama minggu ini, memberikan S & P 500 penurunan terbesar sejak November tahun lalu. Penyebabnya, pemilihan Umum di Italia yang memicu kekhawatiran tentang prospek pemerintahan yang tdak stabil dan memburuknya krisis utang Eropa. Saham rebound ketika laporan ekonomi menunjukkan pembelian rumah baru di AS melonjak pada bulan Januari ke level tertinggi sejak Juli 2008. Belanja konsumen naik bahkan ketika penurunan pendapatan terbesar terjadu dalam 20 tahun. Deadlock AnggaranAnalis sebelumnya memprediksi Jumat (1/3) ini, indeks bakal anjlok. Sebabnya, Demokrat dan Republik belum sepakat bagaimana mengganti rencana pemotongan anggaran pemerintah sebesar $1,2 triliun untuk dari sembilan tahun, dengan pemangkasan $85 miliar harus dilakukan dalam tujuh bulan sisa tahun fiskal ini. Presiden Barack Obama mengatakan, pemotongan belanja otomatis diberlakukan mulai 1 Maret dan mengakui, pelan-pelan ini akan mencekik pertumbuhan ekonomi. Analis memperkirakan kemungkinan memerlukan beberapa minggu untuk mengumpulkan anggota parlemen yang cukup dari kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan pada rencana pemotongan defisit pengganti."Pasar mencerna data fundamental perekonomian yang kuat dan data negatif yang datang dari latar belakang geopolitik," Andres Garcia-Amaya, analis strategi pasar global di unit reksadana JPMorgan Chase & Co, yang memiliki dana kelolaan sebesar $ 400 miliar. "Cuma setelah kita mengupas beberapa lapisan ketidakpastian dan fokus pada fundamental, kita berpikir fundamental ekonomi masih tangguh."Pasar BullishUntuk jangka waktu tahunan, pasar ekuitas masih menunjukkan tren bullish. Tren naik memasuki tahun kelima bulan ini, dengan S & P 500 melonjak 124% dari level terendah selama 12 tahun sejak 2009. Ini didorong oleh realisasi pendapatan perusahaan yang lebih baik dari perkiraan dan tiga putaran pembelian obligasi oleh Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga rendah dan mendorong perekonomian. The S & P 500 telah naik 6,5% sepanjang tahun ini dan diperdagangkan pada sekitar 3% di bawah rekor 1,565.15 pada Oktober 2007. The Dow naik 0,5% dari rekor 14,164.53. Bloomberg
Bursa AS tak takut rencana pemangkasan anggaran
NEW YORK. Indeks saham di Wall Street naik minggu ini. Dow Jones Industrial Average naik ke level tertinggi sejak 2007. Sebab, data ekonomi justru menunjukkan hasil yang lebih baik dari perkiraan meskidibayangi kekhawatiran terhadap pemotongan pengeluaran pemerintah federal dan pemilihan umum di Italia.Indeks pengembang naik 1,5% karena penjualan rumah meningkat lebih dari perkiraan. Harga saham Home Depot (HD) Inc melonjak 5,3% setelah menaikkan dividen dan menyetujui pembelian kembali saham senilai $17 miliar meski perolehan laba naik lebih baik dari perkiraan. Adapun harga saham JC Penney Co anjlok 21% dan Sears Holdings Corp merosot 6% menyusul estimasi kerugian di kuartal 1 2013. Sedangkan saham Apple Inc turun 4,5% setelah Chief Executive Officer (CEO) Tim Cook gagal untuk meredakan kegelisahan investor yang menginginkan kejelasan lebih lanjut tentang rencananya terhadap tumpukan uang tunai perusahaan.Indeks 500 Standard & Poor naik 0,2% menjadi 1,518.20 selama lima hari, rebound setelah penurunan pertama yang terjadi di 2013. The Dow bertambah 89.09 poin, atau 0,6%, ke 14,089.66, tertinggi sejak Oktober 2007. Kedua hasil ini diperoleh pada bulan Februari. Total, S & P 500 naik 1,1% selama empat bulan berturur-turut dan Dow melesat 1,4%."Ini lebih merupakan kelanjutan dari cerita pertumbuhan, yang berkebalikan dengan estimasi anjloknya pengeluaran konsumen," ujar Bill Schultz, kepala investasi yang mengawasi sekitar dana kelolaan sebesar $ 1,1 miliar di McQueen Ball & Associates, Pennsylvania. "Pasar ini masih memiliki bias untuk bullish."Nilai saham sebenarnya jatuh pada hari pertama minggu ini, memberikan S & P 500 penurunan terbesar sejak November tahun lalu. Penyebabnya, pemilihan Umum di Italia yang memicu kekhawatiran tentang prospek pemerintahan yang tdak stabil dan memburuknya krisis utang Eropa. Saham rebound ketika laporan ekonomi menunjukkan pembelian rumah baru di AS melonjak pada bulan Januari ke level tertinggi sejak Juli 2008. Belanja konsumen naik bahkan ketika penurunan pendapatan terbesar terjadu dalam 20 tahun. Deadlock AnggaranAnalis sebelumnya memprediksi Jumat (1/3) ini, indeks bakal anjlok. Sebabnya, Demokrat dan Republik belum sepakat bagaimana mengganti rencana pemotongan anggaran pemerintah sebesar $1,2 triliun untuk dari sembilan tahun, dengan pemangkasan $85 miliar harus dilakukan dalam tujuh bulan sisa tahun fiskal ini. Presiden Barack Obama mengatakan, pemotongan belanja otomatis diberlakukan mulai 1 Maret dan mengakui, pelan-pelan ini akan mencekik pertumbuhan ekonomi. Analis memperkirakan kemungkinan memerlukan beberapa minggu untuk mengumpulkan anggota parlemen yang cukup dari kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan pada rencana pemotongan defisit pengganti."Pasar mencerna data fundamental perekonomian yang kuat dan data negatif yang datang dari latar belakang geopolitik," Andres Garcia-Amaya, analis strategi pasar global di unit reksadana JPMorgan Chase & Co, yang memiliki dana kelolaan sebesar $ 400 miliar. "Cuma setelah kita mengupas beberapa lapisan ketidakpastian dan fokus pada fundamental, kita berpikir fundamental ekonomi masih tangguh."Pasar BullishUntuk jangka waktu tahunan, pasar ekuitas masih menunjukkan tren bullish. Tren naik memasuki tahun kelima bulan ini, dengan S & P 500 melonjak 124% dari level terendah selama 12 tahun sejak 2009. Ini didorong oleh realisasi pendapatan perusahaan yang lebih baik dari perkiraan dan tiga putaran pembelian obligasi oleh Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga rendah dan mendorong perekonomian. The S & P 500 telah naik 6,5% sepanjang tahun ini dan diperdagangkan pada sekitar 3% di bawah rekor 1,565.15 pada Oktober 2007. The Dow naik 0,5% dari rekor 14,164.53. Bloomberg